Bisnis.com, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah PT Bank Riau Kepri membukukan pertumbuhan aset sebesar 11,47% pada semester I/2020 dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu menjadi Rp3,35 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (14/8/2020), unit usaha syariah (UUS) Bank Riau Kepri juga membukukan laba bersih setelah pajak senilai Rp41,047 juta, tumbuh 98,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Perolehan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 25,86% yoy menjadi Rp60,65 juta dan penurunan beban operasional sebesar 28,48% yoy menjadi Rp19,36 juta.
Pada semester I/2020, Bank Riau Kepri menyalurkan pembiayaan berbasis piutang senilai Rp2,004 triliun atau tumbuh 4,98% dibandingkan posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd). Pembiayaan bagi hasil juga tumbuh 20,66% ytd menjadi Rp133,69 miliar.
Dana simpanan wadiah dan dana investasi non profit sharing UUS Bank Riau Kepri pada semester I/2020 tercatat masing-masing senilai Rp566,18 miliar dan Rp1,8 triliun.
Total aset UUS terhadap total aset BUK yang memiliki UUS mencapai 12,54% pada semester I/2020. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menurun dari 3,38% pada semester I/2019 menjadi 1,98% pada semester I/2020.
Lebih lanjut, untuk rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) dapat diturunkan dari 3,4% (gross) pada semester I/2019 menjadi 2,78% (gross) pada semester I/2020. Adapun, NPF net pada semester I/2020 adalah sebesar 0,22%.
Rasio pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan mencapai 5,74% per akhir Juni 2020. Rasio pembiayaan terhadap simpanan atau financing to deposit ratio (FDR) adalah sebesar 98,05% dengan return on assets (ROA) 2,57% selama semester I/2020.