Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BNI Syariah kembali menggelar Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) pada 2020 secara virtual. Penyelenggaraan ini memasuki tahun ketiga, sejak digelar pada 2018.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan rasa syukur bahwa BNI Syariah dapat kembali melanjutkan program Pelatihan Manajemen Masjid (PMM) yang telah sukses digelar sejak 2018.
Pada tahun ini PMM diselenggarakan untuk peserta di wilayah timur Indonesia mencakup Kalimantan, Sulawesi, Bali dan sekitarnya sebagai batch pertama. Adapun, PMM pada tahun 2018 dan 2019 diselenggarakan di 30 kota, diikuti oleh 6.162 peserta dan 3.724 masjid.
Pada pelaksanaan program pelatihan masjid 2019, BNI Syariah berhasil meningkatkan pertumbuhan jumlah dan volume rekening masjid di seluruh wilayah lokasi pelaksanaan program. Hal ini menjadi salah satu penopang penghimpunan DPK BNI Syariah secara keseluruhan.
Hingga kuartal II/2020, jumlah DPK telah mencapai mencapai Rp43,64 triliun, tumbuh sebesar 20,15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada periode itu, jumlah nasabah telah mencapai lebih dari 3,6 juta nasabah.
Lebih lanjut, Firman mengatakan masjid merupakan basis terkecil yang paling dekat dengan masyarakat muslim. Masjid merupakan pusat intelektualitas, pusat aktivitas sosial, politik dan ekonomi.
Namun, saat ini beberapa masjid Indonesia belum optimal dalam manajemen keuangan, fund rising, manajemen aset, dan manajemen pemberdayaan. Hal ini yang melatarbelakangi BNI Syariah menyelenggarakan program Pelatihan Manajemen Masjid.
"Melalui program ini, kami berharap masjid dapat menjadi sentra halal ecosystem. Masjid yang ada digunakan sebagai sarana mencerdaskan dan sebagai pusat kegiatan umat agar lebih produktif, terutama sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat," katanya dalam siaran pers.