Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sulselbar siap menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah dalam bentuk kredit kepada UMKM maupun ASN.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Bank Sulselbar Irmayanti Sultan menyampaikan penempatan dana PEN sebesar Rp1 triliun di Bank Sulselbar sesuai dengan pengajuan perseroan. Saat ini proses penempatan dana sudah mencapai 95 persen sampai dengan dana diterima bank.
Dia mengatakan perseroan berkomitmen me-leverage sebesar 2 kali dari penempatan dana selama 6 bulan ke depan, yang menyasar sektor produktif dan konsumtif. Penyaluran kredit ke UMKM ditargetkan mencapai Rp1 triliun, sedangkan sisanya sektor konsumtif.
"Jadi, ada beberapa yang sudah ada di pipeline kami. Ada untuk BPR, koperasi, dan UMKM. Jadi sektor produktif UMKM yang paling besar proporsinya," katanya, Kamis (1/10/2020).
Untuk mendorong percepatan di sektor UMKM, Bank Sulselbar menggunakan pola supply chain dengan menggandeng supplier dan offtaker. Dengan demikian, kredit disalurkan ke kelompok tani dalam bentuk sarana poduksi. Pola ini sekaligus untuk mitigasi risiko kredit.
Secara internal, Bank Sulsebar juga membentuk PIC untuk monitoring penggunaan dana PEN. Perseroan akan berkoordinasi secara periodik dengan OJK dan Dirjen Perbendaharaan terkait penggunaan dana PEN.
Seiring dengan upaya menggenjot kredit dari dana PEN, Bank Sulselbar optimis dapat mencapai pertumbuhan kredit minimal 7 persen secara yoy.
"Kami cukup agresif mencapai pertumbuhan di atas nasional. Untuk tahun setidaknya pertumbuhan minimal 7 persen," imbuhnya.
Adapun pemerintah telah melakukan penempatan dana sebanyak tiga tahap. Pertama, pada himpunan bank milik negara senilai Rp30 triliun yang dilakukan pada 25 Juni 2020 lalu. Kemudian, pada tahap dua, pemerintah menyalurkan penempatan dana ke tujuh BPD yakni Bank BJB, Bank DKI, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank DIY, BPD Bali, dan Bank Sulut mulai akhir Juli 2020 senilai Rp11,5 triliun.
Pada tahap tiga, pemerintah menambah 3 bank syariah yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri serta 4 BPD yakni Bank Sumut, Bank Sulselbar, Bank Jambi, dan Bank Kalbar dengan nilai total Rp5,8 triliun. Penyaluran kredit tersebut masih dalam proses karena baru diumumkan akhir pekan lalu.
Teranyar, pemerintah ternyata kembali melanjutkan penempatan uang negara di Himbara yang seharusnya berakhir pada bulan ini. Himbara menerima penempatan dana tambahan senilai Rp17,5 triliun sehingga total penempatannya menjadi Rp47,5 triliun.
Dalam penempatan uang negara tersebut, bank ditugaskan untuk menyalurkan kredit dengan target yang berbeda-beda.