Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Permata Susut karena Pandemi, Bagaimana dengan Bangkok Bank?

Bank Permata mencatat laba bersih Rp429,76 miliar per September 2020 atau turun 60,67 persen yoy. Bagaimana dengan kinerja induk, Bangkok Bank?
Kantor pusat Bangkok Bank di Bangkok, Thailand./bangkokbank.com
Kantor pusat Bangkok Bank di Bangkok, Thailand./bangkokbank.com

Bisnis.com, JAKARTA - Induk usaha PT Bank Permata Tbk., Bangkok Bank membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 7,2 persen secara year on year selama 9 bulan pertama tahun ini.

Dikutip dari laman resminya, pendapatan bunga bersih Bangkok Bank sebesar 57,78 miliar Baht per September 2020, naik dari 53,88 miliar per September 2019.

"Pendapatan bunga naik 1,74 miliar Baht [m-o-m] karena konsolidasi dari pendapatan bunga bersih Permata," tulis Bangkok Bank dalam laporannya.

Pendapatan bunga bersih pada kuartal III/2020 tercatat 19,85 miliar Baht, sedangkan pada kuartal II/2020 sebesar 18,11 miliar Baht.

Pendapatan nonbunga turun 16,1 persen secara yoy terutama karena penurunan keuntungan atas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) sejalan dengan situasi pasar. Adapun, beban operasional naik 17,6 persen secara yoy karena beban operasional Bank Permata dan provisi biaya terkait integrasi cabang Indonesia.

Secara keseluruhan, selama 9 bulan pertama tahun ini, Bangkok Bank dan anak usahanya melaporkan laba bersih 14,78 miliar termasuk laba bersih Bank Permata sejak tanggal akuisisi pada 20 Mei 2020. Laba bersih bank mengalami penurunan dari periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba ini karena tambahan pencadangan untuk mengantisipasi kerugian kredit. Pencadangan tersebut sebagai bantalan terhadap ketidakpastian dari kontraksi ekonomi sebagai dampak pandemi.

Sebagai informasi, Bank Permata mencatat laba bersih Rp429,76 miliar per September 2020 atau turun 60,67 persen yoy. Pendapatan operasional Bank Permata tercatat naik 9,63 persen menjadi Rp6,15 triliun.

Namun, di sisi lain kerugian penilaian nilai aset keuangan meningkat dari Rp712,36 miliar menjadi Rp1,86 triliun secara tahunan. Hal tersebut menyebabkan beban operasional naik 28,26 persen secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper