Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR Belum Pulih, Ekonom: Mulai Meningkat Paling Cepat Semester II/2021

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai pertumbuhan KPR maupun KPA sebetulnya masih tergolong kecil. Namun, setidaknya pertumbuhan tersebut telah menunjukkan sinyal positif adanya perbaikan dari sisi permintaan.
Ilustrasi - Foto udara kawasan perumahan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Ilustrasi - Foto udara kawasan perumahan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2020). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Kredit di sektor perumahan mulai menunjukkan pertumbuhan setelah sempat menurun karena terdampak pandemi Covid-19. Pertumbuhan ini pun memberikan sinyal positif bagi industri perbankan untuk mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 2,05% secara tahunan (year on year/yoy) pada September 2020. Begitu juga dengan kredit pemilikan apartemen (KPA) yang tumbuh 2,02% (yoy) pada September 2020. Hanya saja, kredit pemilikan ruko atau rukan masih terkontraksi 8,69% (yoy). Kredit kendaraan bermotor (KKB) juga masih turun 18,21% (yoy) pada September 2020.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai pertumbuhan KPR maupun KPA sebetulnya masih tergolong kecil. Namun, setidaknya pertumbuhan tersebut telah menunjukkan sinyal positif adanya perbaikan dari sisi permintaan.

Menurutnya, pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa meski ada pandemi, masyarakat masih ada yang melakukan pembelian rumah. Terutama, mereka yang memiliki penghasilan tetap seperti Aparatur Sipil Negara (ASN). Apalagi, rumah merupakan kebutuhan primer sehingga kebutuhannya tetap akan dipenuhi meskipun di tengah pandemi.

"Saya kira ada peluang semakin meningkat apabila perlandaian kurva Covid-19 berlanjut, terutama lagi bila vaksin benar-benarr segera bisa diproduksi dan didistribusikan," katanya kepada Bisnis, Jumat (6/11/2020). 

Senada, Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan laju pertumbuhan tahunan KPR dan KPA yang tercatat masing-masing 2,05% (yoy) dan 2,02% (yoy) pada September 2020, cenderung mengalami tren penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode normal.

Apalagi, merujuk realisasi KPR pada 2018 dan 2019 yang tumbuh masing-masing 13,3% (yoy) dan 10,3% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan KPA pada 2018 dan 2019 tercatat masing-masing 29% (yoy) dan 12% (yoy).

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan KPR dan KPR dipengaruhi oleh tren penurunan konsumsi rumah tangga khususnya pada tahun 2020 yang cenderung menurun tajam akibat pandemi Covid-19. Sebagian konsumen cenderung menahan belanja, termasuk menahan pembelian rumah maupun apartemen dengan lebih mempertimbangkan untuk menabung selama menghadapi pandemi Covid-19.

Josua pun menilai di tengah pandemi hingga sampai vaksinasi dilakukan, konsumen cenderung akan menabung dan akan fokus konsumsi kebutuhan dasar.

"Pertumbuhan penyaluran KPR dan KPA diperkirakan paling cepat akan mulai meningkat pada semester II/2021 dengan mengasumsikan produksi dan pendistribusian vaksin sudah mulai dilakukan pada semester I/2021," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper