Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok Pengumuman RDG BI, Suku Bunga Acuan Turun atau Tetap 4 Persen?

BI telah menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 100 basis poin (bps) sepanjang tahun ini.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4 persen pada Rapat Dewan Gubernur atau RDG 18-19 November 2020 ini.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai ruang penurunan suku bunga acuan memang masih terbuka dalam jangka pendek ini, namun penurunan lebih lanjut tidak akan berdampak signifikan pada sisi permintaan kredit.

"BI diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga kebijakan BI7DRR di level 4 persen pada RDG bulan ini meskipun masih terdapat ruang penurunan," katanya kepada Bisnis, Rabu (18/11/2020).

Josua menjelaskan beberapa faktor yang mendukung penurunan suku bunga, yaitu stabilnya rupiah yang didorong oleh kondisi keseimbangan eskternal dan tingkat inflasi yang rendah.

Pada Oktober 2020, neraca perdagangan tercatat mengalami surplus US$3,61miliar, menandakan kebutuhan impor, terutama bahan baku masih cenderung rendah karena kondisi kapasitas produksi yang belum pulih sejak pandemi Covid-19.

Hal ini juga terindikasi dari aktivitas manufaktur Indonesia bulan Oktober yang masih tercatat dalam fase kontraktif. Kapasitas produksi yang belum membaik ini merefleksikan sisi permintaan perekonomian masih lemah.

Di samping itu, Indeks Kepercayaan Konsumen pada Oktober 2020 tercatat menurun dan penjualan riteljuga masih terkontraksi sekitar 10 persen secara tahunan.

"Secara keseluruhan, kinerja manufaktur pada kuartal IV/2020 belum mengindikasikan tren perbaikan yang signifikan, mempertimbangkan sisi permintaan domestik yang masih cenderung lemah dan keyakinan konsumen belum pulih sekalipun mobilitas masyarakat menunjukkan tren perbaikan," jelasnya.

Lebih lanjut, lemahnya permintaan domestik tercermin juga dari permintaan kredit yang lesu, tetapi pada saat yang sama dana pihak ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh lebih tinggi.

BI telah menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 100 basis poin (bps) sepanjang tahun ini. Meski demikian, suku bunga perbankan belum turun secepat penurunan suku bunga acuan.

"Penurunan rata-rata tertimbang suku bunga deposito sebesar 113 bps dan rata-rata suku bunga kredit 86 bps. Penurunan itu saja belum dapat mendorong permintaan kredit mengingat aktivitas produksi belum pulih signifikan karena sisi permintaan yang masih lemah," katanya.

Oleh karena itu, menurut Josua, justru penurunan suku bunga acuan lebih lanjut belum dapat mendongkrak kembali permintaan kredit. Dia menilai stimulus kebijakan fiskal akan lebih berdampak dalam mengungkit sisi permintaan.

Dia menambahkan, peran kebijakan fiskal yang bersifat countercyclical masih diperlukan di tengah kondisi pandemi Covid-19 untuk mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.

Jika kebijakan fiskal dapat mendorong sisi permintaan dan berimplikasi pada peningkatan aktivitas produksi, maka penurunan suku bunga acuan dapat bekerja lebih produktif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper