Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp3,5 triliun untuk belanja digital dan IT pada 2021.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan secara umum perseroan menyiapkan 3-4 persen dari total revenue untuk melakukan transformasi digital, termasuk membangun kapabilitas fintech. Pada tahun ini, capex digital dan IT mencapai Rp3,5 triliun.
"Pengembangan digital perseroan pada tahun ini fokus pada super apps BRImo dan micropayment melalui pasar.id," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Sekadar informasi, BRImo merupakan aplikasi digital banking BRI, sedangkan pasar.id merupalan platform yang menghubungkan penjual dan pembeli di pasar tradisional secara digital.
Aestika menyebutkan peningkatan jasa layanan digital banking bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar di tengah pandemi.
Emiten dengan kode saham BBRI ini optimistis menyambut datangnya tahun 2021 meskipun kondisi ekonomi dunia masih penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi yang tengah terjadi.
Direktur Utama BRI Sunarso sebelumnya mengatakan pihaknya yakin pada tahun ini kinerja perseroan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
“Tahun 2021 mood-nya masih krisis, namun saya optimistis kinerja BRI akan lebih baik dibandingkan dengan 2020. Tahun ini kami fokus untuk menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui restrukturisasi dan penyaluran stimulus pemerintah, dan untuk 2021 kami akan membangkitkan UMKM untuk menggerakkan kembali roda perekonomian nasional,” ujarnya.
UMKM memiliki peranan krusial terhadap perekonomian Indonesia. Tercatat UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Memberdayakan serta menyelamatkan UMKM sama dengan menyelamatkan BRI dan menyelamatkan BRI sama dengan menjaga keberlanjutan Perekonomian Indonesia,” tambah Sunarso.
Hingga akhir kuartal III/2020 BRI membukukan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp14,15 triliun dengan aset perseroan tumbuh sebesar 10,89 persen menjadi Rp1.447,85 triliun.
Selain itu BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp935,35 triliun, di mana 80,65 persen di antaranya disalurkan kepada segmen UMKM.
Sepanjang 2020, BRI juga menjadi partner strategis pemerintah dalam kaitannya dengan penyaluran stimulus program percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).