Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembentukan Holding Ultra Mikro Mundur? Ini Kata Bos BRI

Pemerintah terus mematangkan rencana pembentukan Holding Ultra Mikro untuk perbaikan ekosistem pembiayaan usaha mikro kredit menengah.
Gedung BRI/bri.co.id
Gedung BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengungkapkan rencana aksi korporasi di tahun ini akan menggunakan tahun laporan keuangan akhir tahun 2020.

Hal ini justru mundur dari laporan publikasi kuartal ketiga audited yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan akhir tahun lalu.

"Untuk aksi korporasi itu barang tentu, dan bahkan sudah terlewati. Kalau kita mau kita lanjutkan harus menggunakan laporan keuangan 30 Desember 2020," katanya dalam paparan kinerja 2020 BRI, Jumat (29/1/2021).

Dia pun melanjutkan aksi korporasi sepenuhnya ranah pemegang saham, yakni pemerintah. "Prosesnya kita lanjutkan. Namun, BRI adalah pihak yang akan menjadi objek. Kami ikuti saja prosesnya, dan patuh terhadap domain pemegang saham," imbuhnya.

Adapun, pemerintah terus mematangkan rencana pembentukan Holding Ultra Mikro untuk perbaikan ekosistem pembiayaan usaha mikro kredit menengah.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara pun yakin, aksi korporasi ini akan membuat upaya dalam menjangkau pelaku UMKM untuk masuk dalam lembaga keuangan formal lebih agresif.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan pemerintah tengah berupaya mengintegrasikan semua badan usahanya agar dapat membuat pemulihan ekonomi lebih cepat. Holding Ultra Mikro, menurutnya akan membuat integrasi pembiayaan di segmen UMKM lebih efektif.

"Transformasi sektor keuangan melalui Holding Ultra Mikro ini akan memperkuat ketahanan ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih berkualitas, mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kualitas nasabah UMKM dalam rangka keuangan inklusif," jelasnya dalam Webminar Rabu Hijrah, Rabu (28/1/2021).

Adapun, Erick pun mengakui tiga BUMN yang terlibat dalam holding ultra mikro ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).

Dia menjelaskan integrasi ini akan membangun peta jalan pemberdayaan terintegrasi lebih kuat bagi sektor UMKM. Peta jalan pelaku usaha ultra mikro hingga menjadi pelaku usaha menengah akan menjadi lebih jelas karena mendapat pendampingan yang lebih konsisten dalam satu induk grup bank, yakni BRI.

Erick pun meyakini, holding ultra mikro ini juga akan membuat cost of fund dari menjadi lebih rendah . Pada akhirnya, hal tersebut juga akan ditransmisikan kepada suku bunga pembiayaan yang lebih rendah untuk para pelaku UMKM.

"Holding UMKM juga kan menjadi market leader yang membuat pembiayaan UMKM lebih cepat dengan kualitas pembiayaan lebih baik. Ini pun akan diikuti oleh bank lain secara lebih luas," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper