Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pemerintah berjalan optimal pada tahun lalu.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan pelaksanaan program PEN melalui perseroan berjalan optimal. Perseroan bahkan mampu mendongkrak penyaluran lebih dari target.
"BNI aktif mendukung program PEN pemerintah. Itu kami lakukan melalui penyaluran kredit, restrukturisasi kredit serta program lainnya seperti bantuan sosial," paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR, Kamis (4/2/2021).
Dia mejelaskan pemerintah melakukan penempatan dana deposito di BNI senilai Rp7,5 triliun dan telah disalurkan melalui kredit sekitar Rp28,01 triliun. Raihan tersebut sekitar 3,7 kali lipat dari dana yang ditempatkan, sedangkan pemerintah hanya mewajibkan penyaluran hanya 3 kali.
Restrukturisasi kredit mencapai Rp123 triliun, yang terdiri dari segmen konsumer 9 persen, kecil 27,3 persen, menengah 20,5 persen, dan korporasi 43,2 persen.
Sektor usaha yang mendapat keringanan adalah manufaktur, perdagangan, agrikultur, konstruksi, dan lain-lain.
Untuk penjaminan kredit UMKM mencapai Rp3 triliun kepada 2.553 debitur. Subsidi bunga UMKM mencapai Rp1,05 triliun untuk lebih 246.000 debitur. Penjaminan kredit korporasi padat karya mencapai hanya Rp130 juta untuk 2 debitur.
Adapun, bantuan produktif usaha mikro mencapai Rp10,04 triliun untuk 4,1 juta penerima, kartu pra-kerja mencapai Rp21,27 triliun untuk 5,9 juta penerima, dan program sembako mencapai Rp17,1 triliun untuk Rp7,9 juta penerima.