Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBSI, AMAR, dan BACA Kena Status UMA. Begini Penjelasan Ketiga Manajemen Bank Itu

PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI), PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), dan PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) masuk ke dalam daftar UMA. Berikut tanggapan dari 3 manajamen bank tersebut.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Tiga emiten perbankan mencatatkan kinerja saham fenomenal hingga harus dikenakan status unusual market activity (UMA) beberapa hari terakhir akhirnya buka suara.

Adapun, bank tersebut antara lain PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI), PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), dan PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA).

PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) dan PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mengumumkan bahwa sampai dengan saat ini kedua perusahaan tersebut tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek AMAR dan BBSI.

“Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material yang dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Bisnis Internasional Paulus Tanujaya dalam keterbukaan informasi, Senin (8/3/2021).

Senada, Sekretaris Perusahaan AMAR Friska Messelina Sirait mengungkapkan perusahaan tidak tahu soal informasi ini.

"Manajemen tidak mengetahui kebenaran atau ketidakbenaran atas sebagian atau seluruh dari informasi yang menyangkut AMAR yang beredar sebagai rumor atau beredar di media massa," katanya.

Di lain pihak, Sekretaris Perusahaan Bank Capital Budi Setiadi menuturkan perseroan memiliki rencana pemenuhan kewajiban modal inti nelalui rights issue pada paruh kedua tahun ini. Rencana tersebut pun telah disampaikan kepada OJK.

"Modal inti yang saat ini Rp1,5 triliun akan menjadi Rp3 triliun setelah aksi korporasi," tuturnya.

Dia menuturkan perseroan berencana mengubah strategi dari awalnya segmen komersial menjadi ritel produktif. Perseroan pun memiliki rencana untuk masuk dalam kategori bank digital untuk melayani retail dan UMKM tersebut.

Dia pun mengklaim perseroan belum memiliki informasi terkait investor strategis yang berencana masuk dalam jajaran pemegang saham pengendali.

"Kami juga tidak memiliki infirmasi apapun terkait dengan akuisisi mengenai salah satu unicorn," imbuhnya.

Adapun, Sea Group, induk usaha e-commerce Shopee, dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi Bank Capital yang akan ditransformasikan menjadi bank digital. Selain Sea Group, Grab juga mengincar layanan digital Bank Capital yakni Capital Net yang digunakan pelanggan sejak 2019.

Kabar tersebut membuat harga saham BACA melesat. Pada perdagangan Kamis (25/2/2021), harga saham Bank Capital naik 23,39 persen ke level Rp765. Adapun selama sebulan terakhir, harga sahamnya sudah mengalami kenaikan 91,25 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper