Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim (BJTM) Bakal Gelar RUPST, Simak Jadwalnya

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana RUPST tersebut.
Bank Jatim/bankjatim.co.id
Bank Jatim/bankjatim.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Mei 2021.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana RUPST tersebut.

"Dengan ini perseroan memberitahukan kepada para pemegang saham bahwa RPUST direncanakan diadakan pada tanggal 3 Mei 2021 pukul 08.00," demikian bunyi pengumuman yang dikutip Bisnis pada Minggu (28/3/2021).

Panggilan rapat akan dilakukan pada 11 April 2021. Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam RUPST adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan apda penutupan jam perdagangan Bursa Efek pada 9 April 2021.

Setiap usulan mata acara rapat dari pemegang saham akan dimasukkand dalam mata acara RUPST jika memenuhi persyaratan. Usulan dan penjelasan harus disampaikan melalui surat tercatat kepada direksi perseroan paling lambat 7 hari sebelum tanggal panggilan rapat pada jam kantor BJTM.

Mengacu paparan publik pada pertengahan Desember 2020, BJTM mengklaim pendapatan bunga bersih mereka hingga pengujung November 2020 telah mencapai Rp3,77 triliun. Angka ini tumbuh 2,38 persen secara year-on-year (yoy) dari posisi Rp3,68 triliun.

Dari segi laba bersih, capaian perusahaan juga membaik. Secara total, perseroan meraup laba bersih Rp1,33 triliun sepanjang 11 bulan 2020, naik 1,07 persen dari posisi Rp1,32 triliun secara yoy.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyebut penguatan kinerja perusahaan didorong oleh beberapa faktor. Dua di antaranya adalah proporsi portofolio kredit yang berat ke sektor konsumtif serta kinerja BJTM sebagai salah satu bank penyalur dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk penanganan dampak pandemi.

Sebanyak 60 persen portofolio BJTM memang ke sektor konsumtif. Adapun terkait PEN perusahaan menyampaikan keberadaan stimulus PEN membuat BJTM mampu memberikan leverage terhadap perusahaan sekitar Rp5 triliun di sektor mikro, ritel, dan konsumtif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper