Bisnis.com, JAKARTA -- Saham PT Bank Maspion Tbk. (BMAS) terpantau menyentuh batas atas atau auto rejection atas (ARA) pada perdagangan hari ini, Selasa (13/4/2021).
Hal ini menyusul informasi terkait dengan penerbitan saham baru perseroan yang berjumlah sekitar 2,28 miliar lembar.
Berdasarkan data RTI, harga saham BMAS hingga pukul 14.30 tercatat pada level 1.610, atau naik 24,81 persen dari harga penutupan kemarin, yang berada di angka 1.290.
Saham BMAS juga dibuka menghijau pada perdagangan hari ini ke level 1.370 dan bergerak di rentang 1.370 hingga 1.610. Volume saham Bank Maspion yang ditransaksikan sebanyak 934 ribu dengan turnover senilai Rp1,51 miliar.
Kapitalisasi pasar bank milik konglomerasi Maspion Grup ini tercatat Rp7,15 triliun dengan PER 106,80x. Sepanjang tahun berjalan, saham BMAS telah meroket 274,42 persen ytd.
Adapun, perseroan baru menggelar RUPS-LB pada 8 April 2021, yang salah satu hasilnya adalah menyetujui rencana penambahan modal lewat HMETD atau rights issue.
Dengan harga pasar saat ini dan jumlah saham diterbitkan 2,28 miliar, maka dana yang mampu dikumpulkan oleh BMAS bisa mencapai Rp3,67 triliun.
Kendati demikian, prakiraan tersebut tentunya perolehan dana maksimum lantaran harga pelaksanaan biasanya selalu mendapat potongan dari manajemen.
Dalam keterbukaan informasinya, penerbitan saham dengan skema HMETD ini masih belum memaparkan pihak mana saja yang akan menggunakan haknya.
Saat ini, pemegang saham BMAS antara lain PT Alim Investindo dengan kepemilikan 62,01 persen, PT Maspion sebesar 12,46 persen, Kasikornbank Public Company 9,99 persen, dan PT Guna Investindo 5,87 persen.
Alim Markus tercatat sebagai pengendali dengan kepemilikan 1,22 persen. Sisanya digenggam oleh Alum Mulia Sastra, Alim Prakasa, Alim Puspita dan Gunardi dengan porsi kepemilikan di bawah 1 persen.
Beredar kabar, Kasikornbank Public Company akan menambah kepemilikannya di Bank Maspion menjadi 40 persen. Dengan demikian, bank asal Negeri Gajah Putih tersebut akan lebih aktif mengembangkan Bank Maspion.