Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Astra Buana melakukan diversifikasi portofolio sebagai strategi untuk menjaga ketahanan kinerja saat memasuki kuartal II/2021. Perseroan dan industri asuransi umum menghadapi tekanan selama pandemi Covid-19 tetapi mulai menunjukkan sinyal pemulihan.
SVP Communication, Event, & Service Management Asuransi Astra Laurentius Iwan Pranoto menjelaskan bahwa 2020 menjadi tahun yang menantang bagi industri asuransi umum. Turunnya penjualan kendaraan bermotor menjadi salah satu faktor penyebab melambatnya kinerja.
Meskipun begitu, Asuransi Astra melihat mulai adanya geliat penjualan kendaraan bermotor pada Maret–April 2021, yang efeknya akan terlihat pada pertengahan tahun. Untuk menjaga ketahanan kinerja saat memasuki kuartal II/2021, perseroan mengandalkan diversifikasi portofolio.
"Secara strategi, kami tetap melakukan diversifikasi portfolio dengan balancing yang oke, sehingga bisa saling mendukung [antar lini bisnis]," ujar Iwan kepada Bisnis, Selasa (4/5/2021).
Perusahaan yang unggul dalam penjualan asuransi kendaraan bermotor ini terus mengembangkan produk asuransi kesehatan dan berbagai produk lainnya, baik bagi nasabah ritel maupun kumpulan.
Industri asuransi umum sangat bergantung kepada kinerja bisnis-bisnis pendukungnya, seperti industri otomotif, pertambangan, dan agroindustri, sehingga diversifikasi portofolio menjadi vital.
Baca Juga
Selain itu, Iwan pun menjelaskan bahwa Asuransi Astra mendorong tata kelola investasi yang prudent, disertai manage operational excellence. Nilai-nilai itu terus dikembangkan oleh perusahaan yang merupakan anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) tersebut.
"Kami pun menlanjutkan pengembangan digitalisasi yang sudah dimulai dari 2015. Tentunya layanan yang excellence harus terus dijaga," ujar Iwan.