Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) menargetkan pertumbuhan kredit anggota mampu naik 5 persen pada tahun ini.
Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto mengungkapkan perkembangan pandmei akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan. Namun, dia berpendapat pertumbuhan kredit 5% sampai 6%, diikuti dengan kecepatan dana pihak ketiga yang sama masih mampu diraih tahun ini.
"Artinya, kami akan tetap mampu tumbuh secara baik tahun ini. Tidak ekspansif, tetapi tidak juga terlalu optimistis. Kami bisa survive," sebutnya kepada Bisnis, Senin (21/6/2021).
Dia menyampaikan kualitas kredit di masa pandemi masih sangat terkendali. Bahkan, dia mengklaim BPR sudah mampu memperbaiki tata kelola risiko dengan baik pada tahun ini.
"Belum lagi ada relaksasi restrukturisasi yang diberikan oleh OJK. Itu benar-benar bisa dimanfaatkan," sebuntya.
Dia menyampaikan mutasi harian Covid-19 membuat banyak pengetatan mobilisasi masyarakat yang akhirnya berdampak pada banyak kinerja debitur BPR.
Baca Juga
Namun, dia mengatakan pemerintah memberi optimisme yang cukup kuat dalam hal target vakisnasi lebih agresif tahun ini.
"Ini harapannya akan mampu membuat imunitas semakin baik sehingga bisa meningkatkan kembali aktifitas ekonomi kahususnya di segmen mikro. Kita sih selalu optimis," sebuntya.
Lagipula, dia mengklaim palaku UMKM adalah debitur perbankan yang sangat resilient. Pelaku usaha segmen ini mampu menjaga kinerja meski ada tekanan ekonomi yang cukup besar di ekonomi nasional.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, kredit BPR tercatat masih naik 4,8% secara tahunan menjadi Rp150,66 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Dana pihak ketiga pun masih terkerek dengan kecepatan yang sama 4,8% secara tahunan menjadi Rp107,99 triliun.
Kualitas kredit tampak sangat baik dengan rasio non performing loan turun 56 basis poin secara tahunan menjadi 7,29%. Laba bersih pun terjaga meski terpangkas 14,18% secara tahunan menjadi Rp di kisaran Rp732 miliar.