Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Permata (BNLI) Rights Issue 8,13 Miliar Saham, Harga Pelaksanaan Rp1.347

Bank Permata melakukan PUT IX sebanyak-banyaknya sejumlah 8.138.620.315 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp125 setiap saham.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk. (BNLI) telah mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 30 Juni 2021 sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) IX dengan skema rights issue.

Dalam pengumuman yang memuat perubahan informasi dalam rangka PUT IX dengan HMETD yang dirilis Jumat (2/7/2021), Bank Permata melakukan PUT IX sebanyak-banyaknya sejumlah 8.138.620.315 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp125 setiap saham. Jumlah tersebut setara dengan 22,49 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT IX.

Setiap 400.000 saham lama mempunyai 116.089 HMETD, di mana satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.347. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka PUT IX sebanyak banyaknya berjumlah Rp10,96 triliun.

HMETD akan diperdagangkan di BEI mulai 14 Juli 2021 sampai dengan 21 Juli 2021. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam PUT IX akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham yaitu maksimum 22,49 persen.

Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dari Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) tertanggal 20 April 2021, Bangkok Bank menyatakan bahwa selaku pemegang 98,71 persen saham perseroan, Bangkok Bank akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya.

"Sehubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan haknya, Bangkok Bank telah menyetorkan Rp10,82 triliun pada tanggal 21 Desember 2020 yang diperhitungkan sebagai dana setoran modal perseroan," tulis direksi dalam pengumuman dikutip Minggu (4/7/2021).

Sebelumnya, Direktur Keuangan Permata Bank Lea Kusumawijaya menyampaikan alasan perseroan melakukan rights issue setelah integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia pada Desember 2020.

Dia menyampaikan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali telah melakukan penyetoran modal berupa dana setoran modal sebesar Rp10,8 triliun. Selanjutnya, dana setoran modal tersebut harus dikonversikan menjadi modal saham yang dilakukan melalui mekanisme rights issue.

"Dengan adanya rights issue memang tidak akan terjadi peningkatan jumlah modal lagi secara signifikan. Penambahannya hanya berasal dari rights yang kami tawarkan kepada pemegang saham minoritas yang saat ini berjumlah 1,3 persen. Jadi dapat dicatat memang pada hari ini Bangkok Bank memiliki 98,7 persen dari saham Bank Permata sesudah mereka menyelesaikan mandatory tender offer di bulan Oktober 2020," jelasnya pada akhir Maret 2021.

Lebih lanjut, dana hasil PUT IX setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk memperkokoh struktur permodalan perseroan dan seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan yaitu untuk membiayai peningkatan kredit dan aset produktif lainnya dalam rangka pengembangan usaha.

Pada saat selesainya PUT IX, maka perseroan berencana akan menempatkan dana hasil PUT IX ke dalam instrumen-instrumen Bank Indonesia dan obligasi pemerintah.

"Kemudian secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian, strategi bisnis, manajemen risiko, termasuk permintaan kredit maka perseroan akan mengalokasikan dana hasil PUT IX ke dalam aset produktif lainnya termasuk untuk penyaluran kredit," terang direksi dalam pengumuman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper