Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan kembali mendoring perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit demi mendongkrak fungsi intermediasi dan kinerja ekonomi.
Berdasarkan data Bank Indonesia, suku bunga kredit baru saat ini berada di kisaran 9,17%. Dengan demikian, potensi penurunan suku bunga kredit ke depannya masih cukup kuat di kisaran 200 basis poin di kisaran 7%.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan secara teoritis suku bunga kredit yang lebih rendah akan mendorong peningkatan permintaan kredit. Suku bunga kredit belum turun sedalam suku bunga acuan BI, sehingga dampak kebijakan moneter terhadap perekonomian masih belum optimal.
"Jika suku bunga kredit dapat turun ke tingkat yang lebih rendah dari saat ini, maka permintaan terhadap kredit akan meningkat, sekaligus menekan biaya bunga bagi perusahaan yang sudah berhutang kepada perbankan. Akibatnya, ekonomi akan semakin menggeliat, dan momentum pemulihan ekonomi pun akan menjadi semakin kuat," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/7/2021).
Purbaya memastikan kepercayaan nasabah penabung akan tetap terjaga dengan suku bunga rendah. Dia menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir, karena dana mereka di bank dijamin oleh LPS.
"Mungkin sebagian masyarakat akan kurang senang dengan turunnya bunga dari simpanan mereka di bank. Penurunan bunga ini akan mendorong masyarakat untuk belanja juga, karena mereka menjadi tidak terlalu sayang lagi membelanjakan uangnya. Belanja ini akan turut meningkatkan perekonomian dan pendaptan masyarakat," sebutnya.
Lagi pula, dia menyampaikan lapangan kerja yang selama ini banyak tertutup pun semakin banyak terbuka kembali.
"Masyarakat pun akan lebih senang karena dengan ekonomi yg semakin baik masa depan mereka semakin cerah. Jadi, pada akhirnya penurunan suku bunga justru akan meningkatkan kepercayaan masyarakat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
