Bisnis.com, JAKARTA - Unit usaha syariah PT BPD Sumatra Barat atau Bank Nagari mencatatkan kenaikan total aset sebesar 6,03 persen secara year to date. Total aset sebesar Rp2,32 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp2,46 triliun per 30 Juni 2021.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan pada hari ini (21/7/2021), kenaikan total aset disokong dari penghimpunan dana pihak ketiga yang tumbuh 11,28 persen secara year to date menjadi Rp2,32 triliun per 30 Juni 2021.
Pertumbuhan berasal dari kenaikan dana simpanan wadiah sebesar 21,53 persen menjadi Rp59,26 miliar, sedangkan dana simpanan non-profit sharing naik 11,03 persen menjadi RpRp2,27 triliun.
Di sisi lain, perolehan laba bersih UUS Bank Nagari tertekan sepanjang semester I/2021. Laba bersih turun tipis yakni 0,12 persen, dari Rp38,92 miliar per 31 Desember 2020 menjadi Rp38,87 miliar per 30 Juni 2021.
Koreksi laba disebabkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang turun 31,51 persen, dari Rp78,45 miliar per 31 Desember 2020 menjadi Rp53,73 miliar per 30 Juni 2021.
UUS Bank Nagari juga mencatat kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) meningkat dari Rp9,12 miliar menjadi Rp11,87 miliar atau 30,15 persen secara year to date.
Namun, pendapatan lainnya meningkat 70,35 persen menjadi Rp26,66 miliar, sehingga mampu menjaga laba operasional tetap tumbuh 20,28 persen secara year to date menjadi Rp44,72 miliar pada semester I/2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
