Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Baru BFIN Tembus Rp6,1 Triliun Semester 2021, Naik 48 Persen

Finance Director BFI Finance Sudjono mengungkapkan optimisme ini karena melihat nilai pembiayaan baru sepanjang semester I/2021 menjadi Rp6,1 triliun, naik 48,7 persen (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT BFI Finance Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan, Senin(6/3)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan melayani nasabah di kantor PT BFI Finance Indonesia, Serpong, Tangerang Selatan, Senin(6/3)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) optimistis mampu mencetak kinerja yang solid di tengah kondisi lonjakan pandemi Covid-19 yang masih membayangi industri pembiayaan.

Finance Director BFI Finance Sudjono mengungkapkan keyakinan ini karena melihat nilai pembiayaan baru sepanjang semester I/2021 menjadi Rp6,1 triliun, naik 48,7 persen (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Sejalan dengan itu, kami juga tetap berupaya mengelola risiko secara cermat dan menjaga rasio pembiayaan bermasalah seminim mungkin. Buktinya, rasio NPF terkelola dengan baik di level 2,15 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 3,73 persen," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu (24/7/2021).

Kontrak baru sepanjang Januari-Juni 2021 masih didominasi produk andalan BFIN, yaitu pembiayaan mobil bekas yang menyumbang persentase 71,2 persen dari total nilai booking, atau senilai Rp4,34 triliun.

Portofolio pembiayaan terbesar selanjutnya diraih motor bekas 14,3 persen, disusul pembiayaan alat berat dan permesinan 10,7 persen, sisanya sebesar 3,8 persen terbagi untuk pembiayaan mobil baru, property backed financing (PBF), dan syariah.

Menurutnya, capaian ini menandakan era yang baru setelah perusahaan memutuskan melangkah hati-hati dengan membatasi sementara lini produk pembiayaan, ikut memberi relaksasi kredit, dan adaptasi bisnis di masa pandemi dengan memprioritaskan protokol kesehatan.

Sekadar informasi, emiten berkode BFIN ini sempat memutuskan menghentikan pembiayaan baru di kisaran kuartal II/2020 yang membuat nilai pembiayaan baru pada periode tiga bulan ini anjlok hanya di angka Rp57 miliar saja. Hasilnya, penyaluran BFIN sepanjang 2020 pun hanya Rp7,6 triliun, merosot hingga 52,2 persen (yoy) dari Rp15,89 triliun pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper