Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Juli 2021, BFIN Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp1 Triliun

BFI Finance akan menawarkan obligasi dengan nilai emisi Rp1 triliun itu selama tiga hari kerja, yakni pada 30 Juli–3 Agustus 2021.
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar
Karyawati memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor BFI Finance di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan nilai emisi Rp1 triliun pada akhir Juli 2021 ini. Langkah itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan atau PUB V perseroan.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menjelaskan bahwa pihaknya melewati paruh pertama tahun ini dengan catatan kinerja yang positif. Capaian itu akan dilanjutkan dengan penerbitan Obligasi Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2021.

Menurut Sudjono, pihaknya akan menawarkan obligasi dengan nilai emisi Rp1 triliun itu selama tiga hari kerja, yakni pada 30 Juli–3 Agustus 2021. Penerbitan obligasi itu merupakan bagian dari PUB V dengan total target penghimpunan dana Rp6 triliun.

“Cash flow position perusahaan baik, sangat baik,” ujar Sudjono pada Jumat (23/7/2021).

BFIN membukukan laba bersih Rp487,42 miliar pada semester I/2021, tumbuh 46,8 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya berkisar Rp325,8 miliar. Perolehan laba yang tumbuh pada kuartal II/2021 dibandingkan kuartal pertama membuat laba semester pertama tahun ini pun naik.

Sudjono pun menjelaskan laba naik seiring meningkatnya nilai pembiayaan baru menjadi Rp6,1 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 48,7 persen (yoy) dari sebelumnya yang berkisar Rp4,1 triliun.

Adapun, non-performing financing (NPF) tercatat sebesar 2,15 persen, turun 158 basis poin secara tahunan dan turun 11 basis points secara kuartalan. Rasio tersebut lebih rendah dari rata-rata industri yang dilaporkan mencapai 4,05 persen pada Mei 2021.

Kinerja itu turut diiringi catatan outstanding restrukturisasi pembiayaan menjadi Rp2,7 triliun, yang dapat dikelola dari nilai tertinggi mencapai Rp5,3 triliun. Capaian itu diperoleh usai BFIN memutuskan untuk berhati-hati, dengan membatasi sementara lini produk pembiayaannya pada akhir kuartal I/2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper