Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUT IX Rampung, Bank Permata (BNLI) Laporkan Perubahan Anggaran Dasar

Bank Permata juga menyampaikan tidak ada dampak kejadian yang bersifat material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan dari perubahan anggaran dasar tersebut.
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai mandiri Bank Permata di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Nasabah melakukan transaksi perbankan melalui anjungan tunai mandiri Bank Permata di Jakarta, Rabu (12/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk. (BNLI) melaporkan perubahan anggaran dasar perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (3/8/2021) yang ditandatangani Sektretaris Perusahaan Bank Permata Katharine Grace disampaikan hal tersebut sehubungan dengan telah diselesaikannya pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas IX. Modal ditempatkan dan disetor perseroan pun meningkat menjadi Rp4,85 triliun.

"Saham kelas A berjumlah berjumlah 26,88 juta dengan nilai Rp336 miliar, sedangkan saham kelas saham B berjumlah 36,15 miliar dengan nilai Rp4,52 miliar," katanya.

Manajemen BNLI juga menyampaikan tidak ada dampak kejadian yang bersifat material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan dari perubahan anggaran dasar tersebut.

Adapun, Bank Permata sebelumnya melaporkan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasi sebesar Rp638,78 miliar untuk periode enam bulan berakhir tanggal 30 Juni 2021.

Laba tersebut tumbuh 74,30 persen dibandingkan dengan laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp366,48 miliar.

Perolehan laba tersebut disokong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp4,03 triliun atau naik 27,42 persen secara year on year (yoy).

Dari sisi kredit, Bank Permata mencatat pertumbuhan kredit yang diberikan secara konsolidasi sebesar 1,77 persen secara year to date (ytd) menjadi Rp105,34 triliun. Sementara pembiayaan syariah tumbuh lebih tinggi yakni 5,94 persen ytd menjadi Rp15,51 triliun.

Adapun penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 6,91 persen ytd menjadi Rp155,62 triliun. Kenaikan DPK ditopang pertumbuhan dana murah berupa giro dan tabungan sebesar 7,85 persen ytd menjadi Rp80,33 triliun, sedangkan deposito tumbun 5,93 persen ytd menjadi Rp75,29 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper