Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending & super financial app PT Lunaria Annua Teknologi (KoinWorks) melihat pentingnya layanan bank digital atau neobank untuk ekosistem UKM.
Pasalnya, sebagai platform fintech P2P lending yang banyak menjaring segmen pelaku usaha jual-beli di e-commerce atau akrab disapa 'pelapak online', KoinWorks melihat banyak di antara mereka yang masih menggunakan rekening bisnis bercampur rekening pribadi.
Chief Marketing Officer KoinWorks Jonathan Bryan menjelaskan bahwa fenomena ini bukan hanya karena mereka belum terbiasa atau belum memiliki awareness pengelolaan rekening bisnis, tapi juga karena solusi berkaitan fenomena ini belum banyak menjadi fokus lembaga keuangan dan fintech.
"Kita itu punya banyak banget UKM digital, biasanya personal business yang awalnya cuma side-job. Hanya dari rumah atau kos-kosan, tapi omzetnya rata-rata bisa Rp100-200 juta. Sayangnya, kebanyakan mereka belum financial literated dan tech-savvy dan rekeningnya masih campur," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (31/8/2021).
Jonathan menjelaskan bahwa fenomena 'rekening campur' ini tentunya menghambat pelaku naik level, karena ketika telah berniat melakukan ekspansi bisnis lewat pinjaman produktif, profil credit scoring mereka akan terdampak menjadi lebih buruk dari seharusnya.
Jangankan untuk kredit bank, fintech P2P lending pun masih akan menempatkan pelaku UKM yang masih seperti ini ke dalam peminjam (borrower) berisiko tinggi untuk ditawarkan kepada pendana (lender).
"Ini salah satu problem terbesar, karena mereka kebanyakan berpikir selama ini bisnis jalan baik-baik saja, tuh. Padahal, ke depan, ini akan berpengaruh ke penilaian berkaitan pengelolaan bisnis, bagaimana kita bisa melihat pendapatan dan labanya. KoinWorks sendiri juga jadi lebih sulit menawarkan [kepada lender]," tambahnya.
Oleh sebab itu, dalam waktu dekat KoinWorks akan meluncurkan salah satu layanan baru bertajuk KoinWorks Neo, yang akan menyediakan layanan rekening bank digital instan, debit, dan kartu kredit yang dikhususkan untuk para pelaku bisnis UKM.
Jonathan menjelaskan produk yang masih dalam tahap pra-registrasi calon pengguna sebelum resmi meluncur ini telah dikonsep sejak pertengahan 2020. Harapannya, KoinWorks bisa ikut mengatasi salah satu fenomena hambatan UMKM tersebut.
"Bukan hanya menambah kepercayaan pendana terhadap para pelaku UKM yang bergabung, lewat produk ini KoinWorks akan coba fokus juga pada fitur-fitur yang membantu bisnis mereka. Kita akan perkenalkan lebih lanjut pada peluncurannya dalam waktu dekat," ungkap Jonathan.
Sekadar informasi, KoinWorks merupakan salah satu startup fintech berstatus 'centaur' asal Indonesia yang bukan hanya memiliki produk P2P lending, namun juga platform pinjaman karyawan, investasi emas, dan menjadi mitra distribusi surat berharga negara (SBN) resmi pemerintah.
Terkini, kinerja P2P lending lewat KoinP2P KoinWorks per Juli 2021 telah mencapai Rp5,45 triliun sejak berdiri, dengan Rp1,9 triliun sepanjang 2021 dengan pengguna yang bergabung sebagai lender maupun borrower telah lebih dari 910.000 entitas. Sepanjang 2021, platform menargetkan penyaluran pinjaman mampu berada di kisaran Rp4-5 triliun.
Sebagai startup finansial yang masih berkembang, Jonathan mengungkap bahwa KoinWorks kini telah mencapai titik profitabilitas sejak kuartal II/2021. Ke depan, platform berencana memperkuat kapasitas bisnis lewat putaran pendanaan ke Series-C.