Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank JTrust Indonesia Tbk. memberikan penjelasan mengenai penurunan harga saham perseroan yang di luar kebiasaan (unusual market activity).
Hal itu disampaikan manajemen perseroan kepada Bursa melalui surat yang ditandatangani oleh EVP Corporate Secretary Bank JTrust Ong Pey Fang dan Kadiv Corporate Secretary Ridyawan Amnar, pada Jumat (10/9/2021).
Manajemen menjelaskan selama September 2021, perseroan telah melakukan pelaporan tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Agustus 2021, pengumuman RUPSLB, dan perubahan Ketua Unit Internal Audit.
Manajemen juga menjelasan bahwa sampai dengan saat ini, perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek atau keputusan investor atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.
Bank JTrust juga telah menyampaikan pengumuman informasi atau fakta material berkala maupun insidental melalui media dan dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan peraturan Bursa dan OJK.
"Perseroan juga telah menyampaikan laporan keuangan secara berkala yang mencerminkan kinerja perseroan kepada Bursa dan OJK sesuai dengan tenggat waktu serta ketentuan-ketentuan lainnya sebagaimana diatur di dalam peraturan Bursa dan OJK," tulis manajemen dikutip dari keterbukaan informasi Bursa.
Baca Juga
Terkait dengan rencana tindakan korporasi perseroan berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD), RUPST perseroan pada 23 Juli 2021 telah menyetujui rencana tersebut. Hal itu juga sudah disampaikan melalui keterbukaan informasi.
"Perseroan tidak memiliki informasi menyangkut rumor yang beredar di media massa. Perseroan telah melakukan pengelolaan terhadap berbagai risiko yang timbul antara lain karena adanya pemberitaan media atau rumor mengenai perseroan yang bersifat negatif," terang manajemen.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya penurunan harga saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) yang di luar kebiasaan (unusual market activity).
Sebagai informasi, saham Bank JTrust anjlok hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) selama lima hari beruntun. Pada perdagangan Kamis (9/9/2021), saham BCIC turun 6,63 persen ke level Rp310. Adapun dalam sepekan terakhir, harga sahamnya mencatatkan penurunan 29,55 persen.