Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bank Banten (BEKS) Ungkap 4 Grand Strategy Pengembangan Bisnis ke Depan

Pada 2022 Bank Banten (BEKS) akan melakukan upaya eksplorasi dari semua strategi yang telah dipersiapkan. Kemudian, pada 2023 perseroan terus upayakan ada sustainable growth.
Direktur Utama Bank Banten (BEKS) Agus Syabarrudin/Istimewa
Direktur Utama Bank Banten (BEKS) Agus Syabarrudin/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk.(BEKS) mempunyai empat grand strategy dalam membangun perseroan menjadi lebih baik.

Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia. Dia menuturkan yang pertama adalah pengembangan sumber insan. Agus mengatakan pengembangan modal insani dapat diistilahkan sebagai man behind the gun.

"Di mana sebagus apapun senjatanya namun jika manusia di belakangnya tidak bisa, ya bisa gagal. Maka kami pun memastikan setiap karyawan bank Banten mempunyai KPI yang jelas dan kami akan menyankinkan masyarakat untuk percaya kepada Bank Banten," ujar Agus pada Rabu (6/10/2021).

Ia pun menambahkan Bank Banten mempunyai budaya baru yaitu TRUST (Think different, Reliable, Universe, Sustainable, Track).

Kedua, penguatan dalam modal dan likuiditas. Agus pun menjelaskan Bank Banten sebagai bank daerah mempunyai captive market yang jelas yaitu 78.000 Aparatur Sipil Negara (APN).

"Kekuatan kami di captive market yang jelas. Maka dari itu kami akan memperkuat captive market dengan membangun ekosistem keuangan daerah. Kami juga akan lakukan sinergitas sehingga seluruh potensi provinsi Banten bisa menjadi daya dorong dan kemajuan bank Banten," jelasnya.

Ketiga, penyalarasan model bisnis. Sebagai bank yang ingin memasuki ranah digital, BEKS optimistis akan lebih baik dibandingkan dengan bank lain, terutama bank digital yang saat ini sedang banyak bermunculan, dikarenakan adanya captive market tersendiri dan dana dari APBD Provinsi Banten dan kabupaten/kota, yang jika digabungkan menjadi senilai Rp40 triliun hingga Rp50 triliun.

"Nah, itulah captive market kami, sudah ada angkanya. Tinggal bagaimana kami penyalarasan model bisnis kami sehingga ASN, pensiunan, dan UMKM dan provinsi Banten bisa terbantu," ungkapnya.

Agus pun mengatakan perseroan juga kerja sama dengan PT Fortress Data Services (FDS) untuk meningkatkan kualitas layanan bagi nasabahnya. Kerja sama yang memanfaatkan penggunaan teknologi Amazon Web Services (AWS) untuk melindungi dan memberikan kenyamanan nasabah terkait bahaya cyber crime.

"Pada 2021 ini Bank Banten masih merasakan conditioning, nanti di tahun 2022 kami akan melakukan upaya eksplorasi dari semua strategi yang kami sudah persiapkan. Baru kemudian pada 2023 kami terus upayakan ada sustainable growth. Sehingga pada 2024 Bank banten akan menjadi market leader," paparnya.

Keempat, pengembangan teknologi informasi. Agus mengatakan seluruh potensi yang Bank Banten punya seperti captive market akan dikunci dengan baik sebagai basic income Bank Banten secara fundamental, di mana selama 4 tahun terakhir ini belum dioptimalkan secara maksimal.

"Dengan kami sudah mengunci basic income atau captive market, maka selanjutnya kami hanya mengembangkan potensi upside-nya seperti bekerja sama dengan layanan digital untuk membangun ekosistem-ekosistem yang diperlukan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper