Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) masih optimistis dalam mengejar visi dan misi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asian 2025, meskipun terdampak pandemi.
Direktur Risk Management and Transformation BTN Setiyo Wibowo mengatakan, bukan hanya perbankan saja yang terdampak, melainkan juga semua sektor industri turut merasakan dampak pandemi Covid-19.
Selain itu, Wibowo menuturkan kinerja perseroan semakin bagus, baik dari aspek finansial maupun kualitas.
“Jadi ada pandemi atau enggak, saya rasa BTN punya peluang bahwa kita tetap bisa menjadi Best Mortgage Bank di Southeast Asia dan kinerja finansialnya pun saya rasa masih baik,” kata Wibowo saat konferensi pers di Plataran Dharmawangsa, Jumat (8/10/2021).
Wibowo menjelaskan untuk mencapai visi tersebut, salah satu yang dilakukan perseroan adalah memangkas atau melakukan transformasi pada cabang. Pasalnya, Wibowo menuturkan bahwa selama ini proses yang dilakukan BTN selalu menganut sistem di cabang.
“Jadi di cabang semakin lama kerjanya semakin sedikit. Estimasi kita jumlah cabang untuk BTN cukup 600 hingga 630 cabang sampai 2025," tuturnya.
Sementara saat ini, lanjut Wibowo, BTN mempunyai 700 cabang yang semula 800 cabang. Dengan begitu, secara setiap tahun cabang BTN mengalami pengurangan.
“Sampai 2025, [cabang] kita 630 sudah sangat cukup. Karena sebagian besar transaksi dan buka account bisa dilayani secara digital banking,” jelasnya.
Tak hanya dari sisi cabang, BTN juga melakukan digitalisasi dari sisi produk. Wibowo mengatakan, saat ini masyarakat sudah bisa mengajukan KPR secara digital tanpa harus mendatangi kantor cabang.
“Sekarang bisa apply KPR pun secara digital, bisa pilih rumah di sana, langsung bisa mengajukan aplikasi di sana, dan langsung masuk ke kredit center kami,” ujarnya.
