Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) mengungkap gairah jual-beli di sektor otomotif sudah mulai berdampak ke multifinance.
Direktur Utama CFIN Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan pulihnya sektor otomotif dalam beberapa bulan belakangan, tadinya memang belum optimal masuk sebagai piutang pembiayaan multifinance.
Pasalnya, pelaku usaha dan masyarakat yang berniat membeli atau mengganti kendaraan via pembiayaan sudah tidak wait n see lagi. Terutama berkaitan kepastian harga unit sampai akhir tahun, karena beberapa jenis mobil baru terpengaruh insentif pajak barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah.
"Soalnya CFIN sendiri kuat di mobil bekas, baik untuk mobil penumpang maupun kebutuhan pick-up pelaku UMKM. Sampai 24 Oktober 2021, total pembiayaan used car kita sudah naik ke 10.749 unit, periode yang sama tahun sebelumnya 9.997 unit," ujarnya kepada Bisnis, Senin (25/10/2021).
Bukan hanya dari mobil bekas, unit kendaraan yang masuk ke dalam refinancing juga naik dari 3.129 unit ke 4.150 unit pada kuartal III/2021 ini. Sementara itu, mobil baru yang dibiayai pun naik drastis dari 2.675 unit ke 4.931 unit.
"Kami lihat momentum ini terdorong tren karena sekarang jadi waktu yang tepat untuk membeli mobil, sebelum tahun baru nanti beberapa harganya naik. Maka, kami terus bantu lewat periode promosi, penawaran khusus, termasuk event untuk ikut memeriahkan ketika nanti ada pameran otomotif besar di akhir tahun," tambahnya.
Sebelumnya, anak usaha PT Bank Pan Indonesia Tbk (PaninBank) ini sempat mengadakan penawaran khusus, lewat dukungan pembiayaan bersama induk usaha dan memberikan bonus asuransi kendaraan menggandeng Asuransi MAG yang juga value chain Panin Group.
Sekadar informasi, sepanjang 2020 jumlah pembiayaan baru yang berhasil dibukukan CFIN hanya Rp2,38 triliun, turun 70,8 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp8,17 triliun. Mobil bekas menyumbang Rp1,46 triliun atau berkontribusi 61,6 persen dari total penyaluran, sementara mobil baru Rp888,6 miliar.
Adapun, nilai piutang pembiayaan yang dikelola CFIN di luar joint financing dan channeling pada akhir 2020 sebesar Rp8,68 triliun, turun 24,7 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, jumlah piutang termasuk joint financing dan channeling mencapai Rp11,18 triliun, turun 26,9 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
CFIN membidik pembiayaan baru pada tahun ini akan terdongkrak oleh pembiayaan kendaraan roda empat, baik mobil baru maupun bekas yang mampu naik double digit. Pasalnya, pembiayaan mobil baru CFIN per Juli 2021 pun terbukti telah tumbuh 37,2 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.