Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2021, Laba Bank Panin (PNBN) Turun Tipis

Bank Panin mempertahankan perolehan laba bersih sebesar Rp2,29 triliun hingga kuartal III/2021.
Bank Panin/panin.co.id
Bank Panin/panin.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) mempertahankan perolehan laba bersih sebesar Rp2,29 triliun hingga kuartal III/2021.

Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengatakan perseroan pada tahun ini mengutamakan pembentukan cadangan. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi peningkatan kredit bermasalah akibat dari perlambatan pertumbuhan perekonomian yang berdampak pada meningkatnya profil risiko portofolio kredit.

“Laba bersih dipertahankan sebesar Rp2,29 triliun hampir sama dengan perolehan laba tahun lalu sebesar Rp2,34 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/10/2021).

Secara konsolidasi, laba operasional sebelum pencadangan tumbuh sebesar 21 persen menjadi Rp5,75 triliun. Peningkatan pendapatan dikontribusikan oleh fee based income, yakni Rp2,26 triliun dan pendapatan bunga bersih naik 10,8 persen menjadi Rp7,22 triliun.

Sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi dampak Covid-19, sampai dengan Kuartal III/2021, PaninBank mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas aset sebesar Rp2,89 triliun, meningkat 63 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Total aset konsolidasi mencapai Rp199,93 triliun dan total kredit sebesar Rp. 124,91 triliun. Jumlah ini tercatat mengalami penurunan sebesar 6,4 persen, terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit di tengah lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Posisi likuiditas perseroan terjaga dengan baik lewat pertumbuhan pada tabungan yang naik 8,0 persen. Ini menunjukkan bahwa PaninBank berupaya mendorong peningkatan CASA yang saat ini telah mencapai 43,59 persen.

Rasio likuiditas loan to deposit ratio (LDR) berada pada posisi optimum sebesar 86,14 pesen, sementara dari sisi permodalan mencapai Rp. 44,76 triliun dengan rasio kecukupan modal atau CAR sebesar 30,05 persen, naik 27,31 persen secara tahunan (yoy).

Kualitas aset juga terkendali dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level yang aman. Rasio NPL gross sedikit meningkat ke level 3,52 persen dibandingkan dengan September 2020 yang sebesar 3,05 persen.

Adapun NPL net berhasil dijaga pada level 0,81 persen dibandingkan posisi September 2020 sebesar 0,58 persen. PaninBank melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, dan pertumbuhan kredit lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper