Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Dongkrak Kredit ke Sektor Prioritas, Kucurkan Rp1 Triliun ke Garudafood

Fasilitas kredit bilateral akan digunakan untuk mengakuisisi fasilitas club deal dari sejumlah bank kepada GOOD dalam rangka akuisisi saham PT Mulia Boga Raya Tbk. serta untuk pembiayaan utang bank jangka panjang.
(Ki-ka) Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar Direktur, Utama Garudafood Hardianto Atmadja dan Direktur Garudafood Robert Chandrakelana Adjie berbincang-bincang dalam acara Signing Ceremony & Corporate Meeting dalam rangka pembiayaan Rp1 triliun BNI kepada Garudafood, Selasa (30/11/2021)/Dokumen BNI
(Ki-ka) Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar Direktur, Utama Garudafood Hardianto Atmadja dan Direktur Garudafood Robert Chandrakelana Adjie berbincang-bincang dalam acara Signing Ceremony & Corporate Meeting dalam rangka pembiayaan Rp1 triliun BNI kepada Garudafood, Selasa (30/11/2021)/Dokumen BNI

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memberikan pembiayaan senilai Rp1 triliun kepada PT Garudafood Putri Jaya Tbk. (GOOD). Kredit investasi ini memiliki jangka waktu pembiayaan selama 60 bulan.

Fasilitas kredit bilateral ini akan digunakan untuk mengakuisisi fasilitas club deal dari sejumlah bank kepada GOOD dalam rangka akuisisi saham PT Mulia Boga Raya Tbk. serta untuk pembiayaan utang bank jangka panjang.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar pemberian fasilitas kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI untuk turut mendukung perkembangan bisnis sektor prioritas, termasuk industri Fast Moving Consumer Good atau FMCG.

“Terlebih, sektor ini menjadi salah satu dari 5 sektor prioritas pemerintah dalam implementasi ekonomi sirkular, yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia,” ujar Royke dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).

Royke menambahkan bahwa sebagai bank internasional, BNI memiliki solusi keuangan lengkap untuk membantu Garudafood, yang saat ini telah menembus pasar ekspor ke-26 negara, dengan fokus di negara-negara Asia Tenggara (Asean), China, dan India.

“Kami juga memiliki basis data pelaku usaha internasional lengkap yang nantinya akan menjadi Garudafood untuk lebih meningkat penetrasi luar negerinya,” tuturnya.

Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja menyampaikan pihaknya akan terus mencari terobosan yang lebih baik, efisien tetapi dengan tetap menjaga kualitas guna memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.

Hardianto juga optimistis bahwa Garudafood dapat terus meningkatkan tren kinerja positif hingga akhir tahun ini dan akan lebih baik lagi pada tahun depan.

Di sisi lain, industri FMCG merupakan salah satu sektor yang cukup ketahanan dalam menghadapi dampak negatif pandemi Covid-19. Industri ini dapat bertahan untuk terus menumbuhkan bisnisnya dalam mendukung akselerasi pemulihan perekonomian nasional.

Pada kuartal III/2021, pertumbuhan industri mamin mencapai 9,52 persen, menjadi salah satu yang tertinggi di sektor industri pengolahan. Industri makanan juga merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja sepanjang pandemi.

Berdasarkan data BPS, proporsi tenaga kerja di industri makanan mencapai 3,75 persen pada 2020, naik 0,01 persen dari 2019.

Ketahanan industri mamin juga terlihat dari nilai investasi yang meningkat 23,6 persen sepanjang semester 1/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper