Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Indonesia menilai bahwa kemudahan akses masyarakat terhadap asuransi merupakan kunci untuk mengembangkan tingkat penetrasi layanan di tengah laju pemulihan ekonomi.
Meningkatnya kesadaran berasuransi akibat pandemi Covid-19 menjadi peluang besar dalam memperluas proteksi.
Chief Marketing Officer Allianz Life Karin Zulkarnaen menilai bahwa pandemi Covid-19 menjadi katalis yang meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan. Indeks literasi asuransi pada 2019 yang hanya 19,4 persen diyakini naik pada tahun ini.
Menurutnya, pandemi menjadi peluang tersendiri bagi industri asuransi jiwa untuk meningkatkan proteksi, terutama untuk menangkap potensi makin tingginya kesadaran masyarakat. Namun, menurut Karin, perlu langkah tepat dalam menjangkau masyarakat.
"Ketika kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi telah meningkat, kami perlu membuat produk kami lebih mudah diakses oleh nasabah. Di mana saat ini, ada kebutuhan engagement yang sudah berkembang ke arah interaksi secara online atau digital," ujar Karin kepada Bisnis, Selasa (30/11/2021).
Karin menjelaskan bahwa Allianz pun mengembangkan ekosistem digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, mulai dari pemasaran hingga layanan klaim. Ekosistem digital menjadi sangat penting agar masyarakat dapat mengakses dan memperoleh informasi mengenai asuransi dengan mudah.
Baca Juga
Menurutnya, inovasi produk menjadi aspek penting dalam mendorong penetrasi asuransi di tengah pandemi Covid-19. Berubahnya kebutuhan masyarakat dan cara dalam mengakses layanan keuangan membuat kebutuhan produk yang lebih sederhana kian meningkat.
"Allianz memandang perkembangan teknologi sebagai peluang untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik melalui implementasi teknologi dan membangun saluran distribusi dengan mitra digital strategis, seperti e-commerce, untuk memastikan lebih banyak lagi masyarakat Indonesia bisa mendapatkan akses dan perlindungan dari produk asuransi," ujar Karin.
Transformasi digital menjadi motor utama bagi perusahaan asuransi dalam memaksimalkan layanan kepada nasabah. Menurut Karin, transformasi digital bukan hanya meningkatkan efektivitas bisnis, tetapi juga memungkinkan perusahaan asuransi menyajikan berbagai solusi sesuai kebutuhan masyarakat.
"Setiap nasabah memiliki kebutuhan akan perlindungan asuransi yang berbeda-beda. Kami memastikan bahwa setiap saluran distribusi, termasuk keagenan, bancassurance dan kemitraan digital, dapat memberikan solusi perlindungan sesuai dengan kebutuhan nasabah tersebut," ujarnya.
Beragamnya saluran distribusi membuka peluang besar bagi masyarakat untuk mengetahui dan memahami produk asuransi, sehingga pada akhirnya akan semakin banyak yang terproteksi. Hal tersebut menjadi tujuan utama dari upaya membuka akses asuransi kepada masyarakat.