Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan tingkat suku bunga simpanan kembali turun pada Oktober 2021 di tengah kondisi likuiditas perbankan yang masih longgar. Namun, penurunan suku bunga berjalan dengan laju yang lebih lambat.
Berdasarkan Laporan Likuiditas Bulanan edisi 17 November 2021, dikutip Senin (6/12/2021), rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir Oktober 2021 turun 8 basis poin (bps) ke level 3,14 persen dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya.
Penurunan juga diikuti suku bunga minimum yang turun sebesar 6 bps ke level 2,55 persen, sedangkan suku bunga maksimum turun 10 bps ke level 3,72 persen.
Pada Oktober 2021, tercatat rata-rata suku bunga valuta asing mengalami penurunan sebesar 2 bps menjadi 0,20 persen. Sementara, suku bunga minimum dan maksimum valuta asing pada juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 1 bps ke level 0,16 persen dan 0,25 persen.
“Tren penurunan suku bunga simpanan diperkirakan masih akan berlanjut lebih lambat pada akhir kuartal IV/2021, sejalan dengan kondisi likuiditas yang tetap longgar, pertumbuhan permintaan kredit yang mulai meningkat dan kebutuhan perbaikan pembukuan di akhir tahun,” tulis LPS.
LPS menyampaikan bahwa sebagian besar bank masih dalam tahap melakukan penyesuaian atas suku bunga simpanan merespons penurunan tingkat bunga penjaminan pada September 2021.
Baca Juga
“Bank-bank diperkirakan masih akan melakukan penyesuaian suku bunga dalam upaya menjaga spread net interest margin dan menjaga level kompetisi dengan peer group-nya,” jelasnya.
Kendati suku bunga deposito terus mengalami tren penurunan, LPS mencatat simpanan di perbankan terus mengalami kenaikan per Oktober 2021.
Total nominal simpanan di bank umum per Oktober 2021 mencapai Rp7.301 triliun, tumbuh 9,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
LPS melaporkan bahwa simpanan naik pada semua kategori. Terlebih, pertumbuhan disokong dari distribusi simpanan nasabah dengan saldo rekening di atas Rp5 miliar per Oktober 2021 yang tumbuh 13,6 persen secara yoy menjadi Rp3.719 triliun.
“Kenaikan nominal terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp5 miliar sebesar 1,5 persen secara month-on-month [mom],” demikian yang ditulis LPS dalam Distribusi Simpanan Bank Umum edisi Oktober 2021, dikutip Senin (6/12/2021).
Adapun, kategori simpanan di bawah Rp100 juta naik 3,2 persen secara yoy menjadi Rp947 triliun. Berikutnya, kategori simpanan Rp100 juta hingga Rp200 juta naik 6,5 persen yoy menjadi Rp392 triliun.
Lalu, kategori simpanan Rp200 juta hingga Rp500 juta yang mengalami kenaikan 5,7 persen yoy menjadi Rp623 triliun. Disusul dengan kategori simpanan Rp500 juta hingga Rp1 miliar naik 4,8 persen 537 triliun.
Kemudian, kategori simpanan Rp1 miliar hingga Rp2 miliar juga naik 4,9 persen yoy menjadi Rp475 triliun. Begitu pula dengan simpanan bernilai Rp2 miliar hingga Rp5 miliar naik 5,2 persen yoy menjadi Rp609 triliun.