Bisnis.com, JAKARTA - Puluhan korban kejahatan siber berupa phising kembali mendatangi kantor perusahaan pembiayaan PT FinAccel Finance Indonesia alias Kredivo untuk meminta kejelasan terkait status piutang atau outstanding mereka.
Sekadar informasi, para pengguna Kredivo yang menjadi korban tersebut masuk ke perangkap hacker setelah dihubungi via telepon, dengan berdalih memberikan promo, bonus, atau hadiah. Tak lama kemudian, yang didapat para korban justru tagihan membengkak atas pembelian barang via platform dagang-el (e-commerce) Bukalapak.
Terkini, puluhan korban yang jumlahnya hampir mencapai 100 orang ini kompak mendatangi kantor operasional Kredivo di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan harapan limit tagihan yang membengkak akibat penipuan tak lagi ditagih oleh para debt collector.
Ditemui di lokasi, Qodri (25) yang limitnya didebit oleh oknum penipu sampai Rp16 juta, bercerita bahwa dua minggu lalu sudah sempat mendatangi kantor Kredivo untuk melakukan mediasi, bersama beberapa rekan lain. Terkini, outstanding yang diakibatkan penipuan dari beberapa rekan tersebut telah dihapus oleh pihak Kredivo.
"Saya kemarin belum sempat menyerahkan bukti-bukti. Sekarang ini mau melengkapi, supaya tagihan yang asli dari saya dengan tagihan dari penipu itu dipisah, supaya bisa dihapus seperti teman-teman lain," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (24/12/2021).
Qodri mengungkap dirinya memang aktif menggunakan Kredivo dan masih memiliki tagihan. Nahas, oknum penipu mengetahui hal ini ketika meneleponnya untuk menawarkan hadiah. Inilah yang menyebabkan dirinya percaya dan terjerat oleh penipu.
Baca Juga
"Ketika ditelpon, dia [penipu] bisa menyebutkan kalau saya masih punya tagihan dengan benar, data pribadi saya juga benar. Gimana enggak percaya? Makanya, ketika diminta mengunjungi link [website] penipuan, saya masuk. Akhirnya, saya justru dapat tagihan pembelian handphone seharga Rp14 jutaan dan raket yang harganya juga jutaan buat dia," tambahnya.
Adapun, Doni (45) yang sehari-hari berprofesi sebagai driver ojek online memberanikan diri kembali mendatangi kantor Kredivo bersama beberapa rekannya demi mendapatkan keadilan.
"Dari puluhan korban, sudah ada beberapa orang yang clear [dilunasi] duluan. Menurut saya, Kredivo jangan tanggung-tanggung kalau membereskan masalah. Kasihan yang tagihannya masih ada itu masih diteror debt collector, mereka yang lunas sudah enak," jelasnya.
Beruntung, Doni sudah diterima untuk mediasi oleh pihak Kredivo yang tengah melakukan investigasi internal. Doni dan beberapa kawannya berharap pihak Kredivo tetap melanjutkan itikad baik ini agar oknum penipu cepat tertangkap, karena dirinya juga melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
"Saya dan 8 orang sudah melapor sendiri ke Polda Metro Jaya, dan kasusnya berjalan. Kabarnya Kredivo juga melapor, jadi bagus, supaya penipu ini cepat diungkap, karena kami yakin ini satu komplotan. Tapi terpenting, sekarang ini urusan antara Kredivo dengan para pengguna juga harus diselesaikan, karena ini kan berpengaruh ke BI Checking kita," jelasnya.
Doni berharap Kredivo tak pandang bulu untuk menuntaskan kasus para nasabah, karena dirinya takut kasus ini turut membawa dampak buruk ke riwayat kredit di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Karena banyak pula korban yang tengah berniat mengajukan pembiayaan baru untuk mencicil rumah atau kendaraan, jadi terhambat karena riwayatnya dinilai macet atau bermasalah akibat kasus ini.
Bisnis juga menemui perwakilan korban yang tagihan atas penipuannya telah dihapus, yaitu Dian dan Jamal. Keduanya kompak mengaku akan terus mendukung Kredivo menyelesaikan kasus ini di ranah kepolisian.
Sekadar informasi, Kredivo juga telah resmi menjadi pelapor atas tindak pidana siber berupa phising ke pihak kepolisian. Proses penyelidikan masih dilakukan, dan Kredivo mengaku siap mendampingi para korban untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini.
Adapun, terkait kebocoran data, Kredivo telah melakukan audit mendalam terhadap keamanan sistem data. Hasil audit tersebut memastikan tidak ada indikasi kebocoran data pengguna pada sistem Kredivo.
"Selain itu, kami juga dapat menjamin keamanan data pengguna dalam sistem Kredivo yang telah terenkripsi dengan sangat baik, tidak terkecuali bagi karyawan internal," ujar Indina Andamari, VP Marketing & Communication Kredivo dalam keterangan resmi.