Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) Daniel Budirahayu membocorkan laporan keuangan 2021 yang diperkirakan membukukan pertumbuhan laba hingga 84 persen.
Daniel mengklaim bahwa kinerja keuangan 2021, lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan kuartal IV/2021 unaudited, aset Bank Ina tercatat tumbuh 78 persen. Adapun, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), kredit, dan laba masing-masing juga tumbuh sebesar 76 persen, 27 persen, dan 84 persen.
“Untuk kinerja keuangan Bank Ina di tahun 2021 lebih baik dibandingkan tahun 2020,” ujar Daniel kepada Bisnis, Kamis (13/1/2022).
“Kalau pencapaian kinerja keuangan terhadap RBB [rencana bisnis bank] 2021, pencapaian aset 128 persen. [Lalu] DPK, kredit, dan laba masing-masing 137 persen, 103 persen, dan 113 persen,” terangnya.
Di samping itu, Bank Ina juga akan menggerakkan sejumlah strategi untuk meningkatkan alokasi pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM pada 2022.
Perseroan menyatakan bahwa UMKM menjadi salah satu segmen yang diprioritaskan oleh perseroan. Upaya ini dilakukan dengan menyalurkan kredit usaha rakyat atau KUR.
"UMKM memang menjadi fokus kami, dan untuk itu kami juga akan menyediakan fasilitas KUR untuk nasabah mikro, dan kami akan bekerja sama dengan nasabah-nasabah korporasi untuk membiayai supply chain dan distributornya," ujarnya.
Meski demikian, perseroan belum mengungkapkan alokasi KUR yang akan didistribusikan. Sementara untuk nasabah korporasi, Daniel menyatakan ada beberapa pihak yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama.
Pada tahun ini, Bank Ina menargetkan ekspansi kredit tumbuh di kisaran 20 persen hingga 30 persen. Pertumbuhan ini seiring dengan harapan ekonomi nasional yang lebih prospektif.