Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah investor yang menggenggam rights issue saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) berpotensi mengalami cuan usai melesatnya saham perseroan pada perdagangan Jumat (21/1/2022), salah satunya terjadi pada Komisaris BBHI, Ali Gunawan.
Ali Gunawan turut menyerap aksi penambahan modal dengan memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) III atau rights issue BBHI.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (21/1/2022), Ali Gunawan membeli sebanyak 3.676.600 saham baru Allo Bank (3,67 juta saham) dengan harga pelaksanaan Rp478. Dengan demikian, uang yang digelontorkan Komisaris BBHI itu mencapai Rp1,75 miliar.
Transaksi yang dilakukan pada 17 Januari 2022 itu membuat Ali Gunawan menggenggam 0,037 persen saham Allo Bank atau setara 7.951.800 saham setelah transaksi.
“Sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan Atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka, melapor bahwa saya telah memiliki saham perusahaan terbuka,” ujar Ali kepada Bursa, Jumat (21/1/2022).
Jika melihat penutupan perdagangan saham BBHI pada Jumat (21/1/2022), nilai aset Ali Gunawan sudah mencapai Rp22,38 miliar. Hal ini lantaran, saham Allo Bank menutup perdagangan ke level Rp6.100 per saham, jauh dari harga pelaksanaan rights issue senilai Rp478 per saham.
Sementara itu, aset Bukalapak di Allo Bank sudah mencapai Rp15,18 triliun. Pasalnya, BUKA telah menyerap sebanyak 2,49 miliar saham BBHI dengan menggelontorkan dana sebanyak Rp1,19 triliun
Di sisi lain, Indolife juga meraup keuntungan dari aksi rights issue BBHI dengan menyerap 1,3 miliar saham BBHI dan menggelontorkan dana sebanyak Rp623,22 miliar untuk menebus saham baru Allo Bank.
Baca Juga
Alhasil, Grup Salim berpotensi mendapatkan cuan penempatan investasi di saham BBHI sebesar Rp7,93 triliun dari aksi ini.