Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok, BNI (BBNI) Paparan Kinerja Laporan Keuangan 2021

Bank BNI (BBNI) akan memaparkan kinerja laporan keuangan periode 2021 besok.
Gedung BNI/Istimewa
Gedung BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan menggelar paparan publik kinerja keuangan perseroan periode tahun 2021.

Dalam undangan yang diterima redaksi Bisnis, paparan tersebut akan digelar secara virtual pada Rabu (26/1/2022), pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai.

Sebagai gambaran, sampai dengan kuartal III/2021, emiten bank dengan sandi BBNI ini mencetak kinerja solid yang tercermin dari perolehan laba sebesar Rp7,7 triliun sepanjang periode Januari-September 2021, tumbuh 73,9 persen secara tahunan (yoy).

Direktur BNI Utama Royke Tumilaar saat itu mengatakan laba tumbuh dari Rp4,3 triliun menjadi Rp7,7 triliun per September 2021. Pertumbuhan laba didorong oleh pertumbuhan Fee Based Income (FIB) dan Net Interest Income (NIM) sebesar 16,8 persen dan 17,6 persen yoy.

Royke menambahkan BNI mencatat kinerja penghimpunan dana murah yang sangat sehat. Hal itu menjadi salah satu faktor pendukung kinerja kredit yang solid.

Komposisi himpunan dana murah atau CASA mencapai 69,7 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini. Secara rinci, CASA tumbuh 8 persen yoy, yaitu dari Rp431,3 triliun pada kuartal III/2020 menjadi Rp465,7 triliun pada kuartal III/2021.

CASA mendominasi DPK yang juga tumbuh 1,4 persen yoy, dari Rp659,52 triliun pada kuartal III/2020 menjadi Rp668,55 triliun pada kuartal III/2021. Pertumbuhan CASA berdampak pada penghematan beban bunga sebesar 10 basis poin dari kuartal sebelumnya.

Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan (PPOP) tumbuh 21,0 persen yoy yang tercapai dengan adanya struktur pendanaan (funding) berbiaya murah yang kuat, sehingga berkontribusi dalam recovery Net Interest Margin (NIM) sebesar 50 basis poin yoy.

Pendapatan bunga bersih (NII) meningkat 17,6 persen yoy, yaitu dari Rp24,39 triliun pada kuartal III/2020 menjadi Rp28,70 triliun pada kuartal III/2021.

Pertumbuhan NII ini merupakan efek pendistribusian kredit BNI yang masih tumbuh 3,7 persen yoy, dari Rp550,07 triliun pada kuartal III/2020 menjadi Rp570,64 triliun pada kuartal III/2021.

Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan nonbunga yang kuat sebesar 14,2 persen yoy, yaitu dari Rp8,94 triliun menjadi Rp10,21 triliun pada periode tersebut.

Pertumbuhan pendapatan non bunga bersumber dari peningkatan kinerja sumber FBI penting perseroan, seperti pemeliharaan kartu debit dan rekening yang tumbuh 5,8 persen yoy menjadi Rp1,92 triliun. Adapun, pendapatan layanan ATM dan e-channel tumbuh 12,4 persen yoy.

Demikian juga FBI dari layanan Trade Finance yang meningkat 19,8 persen yoy menjadi Rp1,08 triliun pada kuartal III/2021. Pendapatan komisi BBNI dari Marketable Securities naik 54,4 persen yoy, dari Rp1,04 triliun pada kuartal III/2020 menjadi Rp1,59 triliun pada kuartal III/2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper