Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD) mengumumkan rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (7/2/2022), Direksi Perseroan menyampaikan estimasi jumlah maksimal rencana pengeluaran saham dengan memberikan HMETD sekitar 1,65 miliar lembar saham.
Terkait rencana tersebut, perseroan akan meminta persetujuan Pemegang Saham atas rencana Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 16 Maret 2022.
Selanjutnya, emiten bersandi BSWD ini akan mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan segera setelah rencana penambahan modal dengan HMETD disetujui pemegang saham.
“Dengan ketentuan bahwa jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan,” kata Direksi Bank of India Indonesia, Senin (7/2/2022).
Dengan adanya penambahan modal tersebut, maka total modal inti Bank of India Indonesia diestimasi akan menjadi Rp2,4 trilliun. Tak hanya itu, direksi menganalisa bahwa secara keseluruhan penambahan modal juga akan mempengaruhi kinerja keuangan perseroan secara positif.
Selain itu juga akan membantu perseroan dalam meningkatkan portofolio kredit. Terhadap pemegang saham, maka pengaruh bagi yang tidak melakukan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya atau dilusi.
"Seluruh dana yang diterima dari aksi korporasi ini akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan serta ekspansi kredit Bank of India Indonesia," terang direksi.