Bisnis.com, JAKARTA -- Startup insurtech Fuse terus memperkuat posisi kepemimpinannya sebagai insurtech terbesar di Indonesia. Memasuki usia 5 tahun, Fuse mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Fuse Andy Yeung mengungkapkan, 5 tahun terakhir telah menjadi perjalanan yang menyenangkan sekaligus menantang bagi Fuse. Berawal dari platform software as a service (SAAS) bagi perusahaan asuransi, kini Fuse berkembang dan menjadi insurtech terdepan yang memiliki bisnis model paling komprehensif, mulai dari B2A (business to agent/broker), B2C comparison (portal pembanding asuransi Cekpremi.com), dan B2B2C (asuransi mikro dan financial institute).
"Hingga saat ini, Fuse terus memperkuat posisi kepemimpinannya sebagai insurtech terbesar di Indonesia. Pada 2021, Fuse memperoleh pendanaan Seri B dengan lebih dari US$50 juta atau sekitar Rp715 juta dan mencetak pendapatan premi bruto lebih dari US$105 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Raihan premi bruto ini menggambarkan pertumbuhan lebih dari 2.000 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018," ujar Andy melalui siaran pers, dikutip Minggu (6/3/2022).
Selama 5 tahun ini, kata Andy, Fuse telah melahirkan banyak inovasi teknologi untuk mendefinisikan kembali cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk asuransi. Sejak 2017, pihaknya meluncurkan Fuse Pro, aplikasi smartphone pertama di Indonesia yang memungkinkan agen atau broker untuk melakukan transaksi asuransi, pencairan komisi serta klaim secara instan. Di 2018, Fuse menjadi insurtech pertama yang membantu Tokopedia meluncurkan asuransi perjalanan dan sekarang menjadi insurtech satu-satunya yang menyediakan beragam kebutuhan asuransi umum untuk pengguna Tokopedia.
"Di tahun 2019, kami menjadi insurtech pertama yang bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan seperti Maybank Finance. Di tahun 2021, kami menjadi insurtech pertama asal Indonesia yang masuk dalam daftar 100 Insurtech Terbaik Dunia 2021 yang dipublikasikan oleh Sønr bersama Ernst & Young," katanya.
"Kami bangga menciptakan banyak momen 'pertama' sebagai pengakuan atas dedikasi kami untuk berinovasi, dan komitmen untuk bekerja sama dengan beragam partner bisnis dalam ekosistem asuransi. Semua ini berkat kepercayaan dari lebih dari 40 perusahaan asuransi, lebih dari 70.000 tenaga pemasar atau partner, Tokopedia, Maybank Finance, dan sebagainya. Kami juga bersyukur memiliki investor seperti East Venture (Growth), SMDV, Skystar/Saratoga, Golden Gate Ventures, eWTP Capital, GGV Capital yang memberikan pendanaan dan selalu mendukung Fuse," imbuhnya.
Baca Juga
Andy mengatakan, visi Fuse untuk mempopulerkan dan meningkatkan penetrasi asuransi tak sebatas di Indonesia saja. Dia menuturkan, Fuse akan membawa platform teknologinya ke lebih banyak negara di Asia Tenggara. Sejak 2021, Fuse mulai beroperasi di Vietnam dan akan terus berekspansi ke negara lain di 2022.
"Dengan platform teknologi unik yang kami miliki, kami berada di posisi yang tepat untuk memasuki pasar asuransi potensial yang kurang terpenetrasi, dengan menghadirkan kanal-kanal distribusi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kami berharap kehadiran Fuse membuat banyak orang di Asia Tenggara semakin sadar akan pentingnya proteksi asuransi," katanya.
Fuse merayakan ulang tahun yang kelima pada tahun ini. Hadir sejak 28 Februari 2017, Fuse mengusung visi agar produk asuransi bisa diakses secara mudah dan di mana saja, serta terjangkau bagi siapa saja. Di perayaan ulang tahun kali ini, Fuse mengangkat tema 'Empower Insurance Partners to Excel (Membantu Partner Asuransi untuk Unggul)', untuk menegaskan komitmen Fuse dalam mengembangkan teknologinya dalam membantu perusahaan asuransi dan agen atau partner mendistribusikan produk-produk asuransi dengan biaya yang efektif.