Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Bank Raya (AGRO) Raih Peringkat idAA dari Pefindo

Peringkat kepada Bank Raya (AGRO) diberikan berdasarkan data dan informasi dari perusahaan serta Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 31 Desember 2021 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2020.
Nasabah beraktivitas di dekat logo PT Bank Raya Indonesia Tbk., Jakarta, Selasa (15/2/2022). /Bisnis-Himawan L Nugraha
Nasabah beraktivitas di dekat logo PT Bank Raya Indonesia Tbk., Jakarta, Selasa (15/2/2022). /Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idAA atau stable outlook kepada PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) berdasarkan kemampuan perseroan dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (7/3/2022), mengatakan peringkat itu berlaku untuk periode 4 Maret 2022 sampai dengan 1 Maret 2023.

Peringkat ini diberikan berdasarkan data dan informasi dari perusahaan serta Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 31 Desember 2021 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2020.

“Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya,” ujarnya.

Salyadi menambahkan peringkat atas Bank Raya tidak berlaku untuk suatu efek utang tertentu yang dikeluarkan, karena tidak memperhitungkan struktur serta berbagai ketentuan dari efek utang tersebut, tingkat perlindungan dan posisi klaim dari pemegang efek utang bila emitennya mengalami likuidasi, serta legalitasnya.

“Di samping itu, peringkat atas perusahaan tidak memperhitungkan kemampuan penjamin, pemberi asuransi, atau penyedia credit enhancement lainnya yang ikut mendukung suatu efek utang tertentu,” tuturnya.

Selain itu, Pefindo juga memutuskan peringkat idAA atau double A terhadap Obligasi I Seri B Tahun 2017 PT Bank Raya Indonesia Tbk senilai Rp239 miliar untuk periode 4 Maret 2022 sampai dengan 7 Juli 2022.

Salyadi mengatakan efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya dinilai sangat kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper