Bisnis.com, JAKARTA -- PT AIA Financial (AIA) membukukan pendapatan premi senilai Rp13,61 triliun (unaudited) sepanjang 2021, meningkat dibanding pendapatan premi di 2020 yang senilai Rp13,59 triliun.
Peningkatan pendapatan premi tersebut diiringi dengan rasio pencapaian solvabilitas hingga 645 persen, jauh melebihi ketentuan regulator sebesar 120 persen. Hal ini menunjukkan tingkat kemampuan AIA untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka panjang termasuk membayarkan klaim dan uang pertanggungan nasabah.
“Pencapaian kinerja perusahaan yang sehat merupakan kerja keras dari seluruh tim di AIA dan kepercayaan nasabah serta mitra. Apresiasi kami yang setinggi-tingginya karena AIA dapat tetap mewujudkan komitmennya untuk membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik dan menciptakan nilai berkelanjutan jangka panjang bagi para pemangku kepentingan," ujar Presiden Direktur AIA Sainthan Satyamoorthy melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (20/3/2022).
Sainthan mengatakan, AIA juga membuktikan komitmennya dalam memproteksi nasabah dengan membayar total klaim dan manfaat sepanjang 2021 yang mencapai Rp11,5 triliun untuk manfaat asuransi termasuk unit link di sepanjang 2021. Realisasi pembayaran klaim tersebut meningkat 32 persen dibandingkan total klaim yang dibayarkan di 2020 sebesar Rp8,7 triliun.
Sementara itu, AIA terus menghasilkan laba operasional sebesar Rp1 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2020. Di sisi neraca, aset AIA di triwulan empat 2021 berada di level yang sama dengan 2020, yakni Rp53 triliun.
AIA Group pada Jumat (11/3), juga mengumumkan kinerja keuangan yang sangat menggembirakan sepanjang 2021 dengan kenaikan value of new business (VONB) yang meningkat sebesar 18 persen dan pertumbuhan di semua metrik keuangan termasuk rekor tertinggi baru untuk embedded value equity sebesar US$75 miliar.