Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik 122 Persen, Bank Oke (DNAR) Raih Laba Bersih Rp17,46 Miliar di 2021

Bank Oke (DNAR) mencatatkan total aset sebesar Rp7,72 triliun per 31 Desember 2021. Nilai itu tumbuh 23 persen yoy dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp6,27 triliun.
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp17,46 miliar sepanjang 2021.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (25/3/2022), laba bersih Bank Oke melesat 122 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp7,87 miliar per 31 Desember 2020 menjadi Rp17,46 miliar per 31 Desember 2021.

Perolehan laba ditopang oleh adanya kenaikan pendapatan bunga sebesar 20 persen yoy, dari Rp439,16 miliar menjadi Rp526,345 miliar. Selain itu, beban bunga juga tumbuh 7 persen yoy, dari Rp184,42 miliar menjadi Rp197,12 miliar.

Alhasil, pendapatan bunga bersih emiten bersandi saham DNAR ini mencapai sebesar 29 persen yoy, dari Rp329,21 miliar menjadi Rp254,73 miliar.

Adapun, kredit yang diberikan per 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp5,51 triliun, atau tumbuh 28 persen yoy dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp4,29 triliun.

Dari perolehan tersebut, total aset yang dimiliki Bank Oke sebesar Rp7,72 triliun per 31 Desember 2021. Nilai itu tumbuh 23 persen yoy dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp6,27 triliun.

Selanjutnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Oke juga ikut tumbuh 24 persen yoy, dari semula Rp3,16 triliun menjadi Rp3,92 triliun. Pertumbuhan DPK berasal dari dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) berupa giro dan tabungan yang mengalami kenaikan sebesar 13 persen yoy, dari Rp629,29 miliar menjadi Rp711,03 miliar.

Selain itu, Bank Oke juga tercatat memiliki modal inti (tier 1) senilai Rp2,88 triliun per Desember 2021, atau naik 21 persen yoy dari sebelumnya Rp2,37 triliun di posisi yang sama 2020.

Lalu, perseroan juga mampu menekan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross sebesar 3,58 persen dan 2,62 persen secara net.

Tak hanya itu, net interest margin (NIM) perseroan menjadi 5,09 persen dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 95,33 persen.

Diketahui, Bank Oke berencana akan menggelar aksi penambahan modal melalui skema rights issue sebesar Rp500 miliar di 2022.

Direktur Bank Oke Efdinal Alamsyah menjelaskan proses aksi korporasi yang dilakukan emiten bersandi saham DNAR itu bakal dimulai pada kuartal III/2022.

Efdinal mengatakan aksi penambahan modal tersebut bertujuan untuk memperkuat struktur modal dan ekspansi usaha perseroan.

“Kita akan melakukan rights issue di kuartal IV tahun ini, sebesar Rp500 miliar,” kata Efdinal kepada Bisnis, Rabu (23/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper