Bisnis.com, JAKARTA — keutuhan integrasi layanan di tengah era digitalisasi membuat perbankan melebarkan sayap kerja sama. Tidak hanya dengan perusahaan yang bergerak industri finansial, tetapi juga dengan operator telekomunikasi.
Kerja sama tersebut bukan hanya dalam bentuk co-branding ataupun penguatan layanan komunikasi. Akan tetapi saat ini sudah lebih jauh, yakni membantu fungsi intermediasi.
Dalam catatan Bisnis, sejumlah bank telah menggandeng operator seluler untuk ekspansi penyaluran kredit dalam beberapa waktu terakhir. PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) misalnya, telah bekerja sama dengan PT Indosat Tbk. (ISAT) meluncurkan layanan kredit instant bernama UCan.
Produk ini juga menawarkan proses onboarding yang mudah dan verifikasi instan yang dapat dilihat langsung di aplikasi. UCan menawarkan dua fitur utama, yaitu Cash Withdrawal dan Instalment.
Cash Withdrawal adalah fitur tarik tunai yang dapat ditransfer ke rekening bank pengguna. Pembayaran dari pinjaman tarik tunai ini dapat dilakukan secara angsuran dengan berbagai pilihan tenor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Sementara itu, fitur Instalment adalah fitur untuk membeli produk paket data Indosat Ooredoo Hutchison yang tersedia secara eksklusif untuk pengguna UCan.
Baca Juga
Acting President Director Bank QNB Indonesia Geoffry Nugraha mengatakan melalui kemitraan strategis dengan Indosat Ooredoo Hutchison dan peluncuran UCan, perseroan memiliki misi untuk menembus kalangan masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan dan perbankan, termasuk kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
“Serta memberikan kemudahan bagi mereka untuk mendapatkan solusi finansial,” kata Geoffry.
Sementara itu PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menjalin kerja sama dengan PT Telekomunikasi seluler (Telkomsel) perihal penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui platform digital DigiPOS dan 99% Usahaku milik Telkomsel.
Perjanjian Kerja Sama Program Pemberian Referensi Pembiayaan KUR Syariah tersebut menawarkan kemudahan dan fleksibilitas terhadap akses permodalan berbasis Syariah dengan margin setara 6 persen per tahun dan plafon kredit hingga Rp500 juta.
Telkomsel dan BSI membuka akses digital terhadap pembiayaan dengan KUR Syariah bagi Mitra Reseller dan pelaku UMKM yang selama ini tergabung dalam ekosistem bisnis Telkomsel.
Untuk ketentuan awal pendaftaran, Mitra Reseller dan UMKM perlu bergabung di platform 99% Usahaku dan DigiPOS Aja! dari Telkomsel. Selanjutnya, Mitra Reseller dan UMKM akan dapat mengakses penawaran pembiayaan melalui di platform 99% Usahaku dan DigiPOS Aja! dari Telkomsel dan memilih jenis kredit usaha dengan variasi plafon pembiayaan yang sesuai dengan tahapan bisnis masing-masing.
Wakil Direktur Utama 1 Bank Syariah Indonesia Ngatari mengatakan sinergi ini sebagai langkah dan keseriusan Bank Syariah Indonesia untuk terus mendorong dan meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM untuk go digital sehingga mampu bersaing dengan usaha yang sudah mapan.
“BSI siap menjadi mitra dalam akses pembiayaan sesuai prinsip syariah melalui fasilitas Pembiayaan KUR Syariah,” kata Ngatari.
Sementara itu, PT Bank Permata Tbk. (BNLI) tengah mengkaji untuk melakukan hal serupa. Head of Digital Business Permata Bank Indra Gunawan mengatakan kredit yang disalurkan melalui skema kerja sama dengan operator seluler dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, hingga perusahaan telekomunikasi itu sendiri.
“Ke depannya kami siap kerja sama dengan siapapun selama memberi manfaat kepada berbagai pihak, dan yang paling penting manfaat bagi konsumen,” kata Indra.
Dia mengatakan saat ini perusahaan telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan finansial teknologi dalam penyaluran kredit, seperti Shoppe PayLater, Amartha, Kredivo, dan lain sebagainya.