Bisnis.com, JAKARTA – Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Barat atau UUS Bank Sulselbar membukukan kinerja positif sepanjang 2021 dengan perolehan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp60,02 miliar.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (30/3/2022), laba UUS Bank Sulselbar mengalami peningkatan sebesar 96 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari posisi Desember 2020 senilai Rp30,67 miliar.
Pendapatan dari penyaluran dana juga tumbuh 12 persen yoy, dari semula Rp120,59 miliar menjadi Rp134,98 miliar. Sementara itu, bagi hasil untuk pemilik dana investasi menyusut 8 persen, dari Rp48,99 miliar menjadi Rp45,11 miliar.
Lalu, pendapatan setelah distribusi bagi hasil mengalami peningkatan sebesar 26 persen yoy. Posisi itu meningkat dari Rp71,59 miliar per Desember 2020 menjadi Rp89,87 miliar per Desember 2021.
Selanjutnya, pembiayaan bagi hasil UUS Bank Sulselbar juga mengalami pertumbuhan sebesar 55 persen, dari Rp247,67 miliar menjadi Rp383,82 miliar. Dari sana, total aset yang dimiliki perseroan tumbuh 53 persen yoy, yang sebelumnya Rp1,46 triliun menjadi Rp2,23 triliun.
Kemudian, pertumbuhan juga terjadi pada dana simpanan wadiah sebesar 9 persen yoy, dari Rp270,48 miliar menjadi Rp294,99 miliar. Dana investasi nonprofit juga mengalami kenaikan 38 persen, dari Rp606,81 miliar menjadi Rp835,73 miliar.
Dari sana, maka total liabilitas yang dimiliki UUS Bank Sulselbar menjadi Rp2,23 triliun. Nilai itu tumbuh 53 persen yoy, dari yang sebelumnya Rp1,46 triliun di posisi Desember 2020.
Rasio keuangan non performing financing (NPF) UUS Bank Sulselbar juga menurun masing-masing di level 0,39 persen secara gross dan 3,59 persen secara net. Adapun, rasio return on assets (ROA) dan financing to deposit ratio (FDR) masing-masing menjadi 3,59 persen dan 110,47 persen di posisi Desember 2021.