Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fintech Milik BFI Finance (BFIN) Bidik Penyaluran Pinjaman Rp1,2 Triliun di 2022

Fintech Pinjam Modal yang merupakan anak usaha BFI Finance (BFIN), akan memperluas jangkauannya dengan membidik UMKM di sektor FMCG, pangan, dan farmasi, guna mencapai target penyaluran pinjaman Rp1,2 triliun pada 2022.
Kiri ke kanan: Presiden Direktur BFI Finance Francis Lay dan Direktur Keuangan BFI Finance sekaligus Komisaris Pinjam Modal Sudjono meresmikan kantor baru Pinjam Modal alias PT Finansial Integrasi Teknologi di kawasan BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (31/3/2022)/Bisnis-Aziz R
Kiri ke kanan: Presiden Direktur BFI Finance Francis Lay dan Direktur Keuangan BFI Finance sekaligus Komisaris Pinjam Modal Sudjono meresmikan kantor baru Pinjam Modal alias PT Finansial Integrasi Teknologi di kawasan BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (31/3/2022)/Bisnis-Aziz R

Bisnis.com, TANGERANG - Platform pendanaan bersama (P2P lending) klaster produktif PT Finansial Integrasi Teknologi alias Pinjam Modal masih akan fokus memperluas jangkauannya lewat terjun langsung menemui UMKM yang bergiat di sektor riil. 

Sebagai informasi, Pinjam Modal merupakan tekfin anak usaha emiten pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN). Pinjam Modal resmi mengantongi izin penyelenggara Fintech P2P lending dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2020.

CEO Pinjam Modal Herman Handoko menjelaskan bahwa pada prinsipnya, tekfin P2P lending dibekali fleksibilitas untuk menjangkau segmen pelaku usaha yang belum bisa dijangkau lembaga keuangan konvensional, tak terkecuali oleh induk usahanya, BFI Finance 

"Kami sebagai fintech itu bergeraknya lebih luwes. Maka dari itu, induk usaha kami memberikan kepercayaan agar Pinjam Modal masuk melayani UMKM seperti pedagang pasar tradisional, FMCG, logistik, dan sebagainya," ujarnya ketika ditemui selepas acara peresmian kantor baru Pinjam Modal, kawasan BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (31/3/2022). 

Inilah alasan Pinjam Modal selama tiga tahun belakangan fokus dalam pengembangan teknologi, dengan harapan bisa dengan cepat masuk ke berbagai ekosistem yang menaungi para pelaku usaha di segmen tersebut. 

Sebagai contoh, beberapa ekosistem yang telah menjadi mitra Pinjam Modal setahun belakangan, antara lain ekosistem pedagang pasar platform GrosirOne, shipper Ninja Xpress, pelaku UMKM Sahabat SiCepat, distributor FMCG keliling Boom Motorist, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), dan Komunitas UMKM Naik Kelas. 

Pria yang lama berkarier di BFIN ini menambahkan bahwa pengembangan teknologi dalam sebuah entitas tekfin P2P lending merupakan keniscayaan, karena produk dan sistem kerja tekfin jauh berbeda ketimbang lembaga keuangan konvensional, seperti bank atau multifinance

Sebagai gambaran, Pinjam Modal sendiri memiliki sistem limit pinjaman untuk pelaku usaha dalam ekosistem mitra, atau layaknya paylater untuk kebutuhan produktif. Plafon yang diberikan Pinjam Modal disesuaikan dengan profil risiko, kebutuhan, dan kemampuan para calon peminjam (borrower) tersebut. 

"Penyaluran kami sekilas seperti hanya di ekosistem yang itu-itu saja. Tapi, justru ini yang membuat kami prudent, karena transaksi dan behaviour calon peminjam itu sudah terlihat. Nah, dari sana kami bisa set limit buat mereka. Jadi kalau belum dipakai pun tak masalah, dan tidak ada biaya. Tapi sewaktu-waktu mereka butuh, mereka sudah punya back-up akses permodalan," jelas Herman. 

Terkini, Pinjam Modal tengah mengincar target penyaluran pinjaman Rp1,2 triliun sepanjang periode 2022. Dalam waktu dekat, Pinjam Modal masih akan memperluas jangkauannya lewat membidik para UMKM di sektor FMCG, pangan, dan farmasi. 

Adapun, dari sisi pendana atau pemberi pinjaman (lender), Pinjam Modal masih mengandalkan BFI Finance sebagai lender institusi yang dominan, di samping beberapa institusi lain seperti perbankan, dan sebagian kecil lender perorangan. 

"Pinjam Modal sudah terbuka dengan lender ritel. Tapi dalam waktu dekat, kami masih mengandalkan lender institusi, karena fokus kami sekarang ini mau meningkatkan kecepatan crowdfunding. Adapun, lender institusi dalam konteks ini bukan hanya induk usaha saja, tapi juga dengan memperluas kemitraan dengan beberapa perbankan," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper