Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) mengalami perlambatan kinerja sepanjang 2021. Penurunan itu terlihat dari laba bersih tahun berjalan yang dibukukan perseroan sebesar Rp34,78 miliar.
Laba bersih tersebut turun 43 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari posisi tahun 2020 yang berhasil membukukan laba bersih senilai Rp61,41 miliar.
Berdasarkan laporan publikasi perseroan yang dirilis di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (4/4/2022), perseroan memiliki beban bunga bersih senilai Rp515,69 miliar pada 2021. Kondisi ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun 2020, di mana perseroan berhasil mengantongi pendapatan bunga bersih sebesar Rp47,35 miliar.
Sementara itu, pendapatan bunga tercatat mengalami penurunan sebesar 26 persen yoy, dari semula Rp1,15 triliun pada periode Desember 2020 menjadi Rp846,72 miliar per Desember 2021.
Adapun, beban bunga Bank Capital menjadi sebesar Rp1,36 triliun. Beban bunga yang dimiliki Bank Capital naik 24 persen yoy, dari tahun 2020 sebesar Rp1,10 triliun.
Selanjutnya, penurunan tajam juga terjadi pada kredit Bank Capital yang merosot 64 persen yoy. Kredit yang diberikan emiten bersandi BACA ini turun dari semula Rp6,43 triliun menjadi Rp2,31 triliun.
Meski kredit tercatat turun, secara total aset yang dimiliki perseroan tumbuh 10 persen yoy, dari sebelumnya Rp20,22 triliun kini menjadi Rp22,32 triliun.
Dari sisi liabilitas, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Capital tumbuh 14 persen yoy, dari semula Rp16,36 triliun menjadi Rp18,71 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) berupa giro dan tabungan yang mengalami kenaikan sebesar 8 persen yoy, dari Rp7,16 triliun menjadi Rp7,76 triliun.
Selain itu, BACA tercatat memiliki modal inti (tier 1) senilai Rp2,07 triliun per Desember 2021, atau naik 42 persen yoy dari sebelumnya Rp1,45 triliun di posisi yang sama 2020.
Kemudian, dari sisi rasio Return on Asset (ROA) Bank Capital turun menjadi 0,22 persen dari semula 0,44 persen. Sama halnya dengan Return on Equity (ROE) perseroan yang susut menjadi 2,21 persen dari semula 4,60 persen.
Lalu, net interest margin (NIM) BACA tercatat menjadi -3,52 persen dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) turun menjadi 98,23 persen.