Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citibank Indonesia Diisukan Tutup, Ini Kata OJK

Citibank diketahui telah melepas bisnis konsumer di Indonesia yang meliputi retail banking dan kartu kredit.
Citibank/Reuters-Robert Galbraith
Citibank/Reuters-Robert Galbraith

Bisnis.com, JAKARTA — Beredar informasi Citibank N.A akan menutup bisnisnya di Indonesia. Kabar ini dinyatakan tidak benar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Tidak benar," kata Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot kepada Bisnis, Jumat (8/4/2022). 

Sementara itu Citibank diketahui telah melepas bisnis konsumer di Indonesia yang meliputi retail banking dan kartu kredit. Kendati demikian bank menyatakan akan tetap fokus melayani bisnis institutional banking atau menyalurkan kredit kepada korporasi. 

Sebagaimana diketahui, hal itu dilakukan karena Citigroup melepas bisnis konsumer di Asia Tenggara kepada UOB Group. Selain Indonesia, negara yang terdampak adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

UOB Group mengakuisisi bisnis konsumer Citigroup di empat negara Asean senilai S$5 miliar atau setara dengan Rp53,21 triliun. Bisnis ini mencakup portofolio bisnis pinjaman tanpa agunan dan pinjaman beragunan, wealth management dan retail deposit atau tabungan segmen ritel. Citigroup juga akan keluar dari China, India, Australia, Polandia, dan Rusia

Deputy Chairman and CEO UOB Wee Ee Cheong mengatakan, akusisi ini mencakup portofolio bisnis pinjaman tanpa anggunan dan pinjaman beranggunan, wealth management dan retail deposit atau tabungan segmen ritel.  

Deputy Chairman dan Chief Executive Officer UOB, Wee Ee Cheong menyampaikan akuisisi ini merupakan kesempatan luar biasa yang datang pada saat yang tepat.

“Setelah akuisisi, maka basis nasabah kami akan meningkat hampir 2 kali lipat menjadi 5,3 juta nasabah. Kami akan menjadi salah satu bank ritel terbesar di kawasan dengan bisnis dan nasabah yang semakin luas,” ujar Cheong dalam konferensi pers virtual pada awal 2022.

Penyelesaian akuisisi di masing-masing negara akan menunggu persetujuan dari regulator negara terkait dan di Singapura. Penyelesaian akuisisi diperkirakan akan berlangsung antara pertengahan 2022 dan awal 2024, tergantung perkembangan dan hasil dari persetujuan regulator.

Citigroup akan membantu UOB dan anak perusahaannya dalam migrasi nasabah dan karyawan dari bisnis konsumer untuk memastikan kelancaran transisi. Seraya menunggu persetujuan regulator, UOB berharap dapat mengintegrasikan kualitas portofolio Citigroup dan menyambut tim mereka, serta menciptakan pertumbuhan nilai bagi nasabah, kolega, serta pemangku kepentingan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper