Bisnis.com, JAKARTA — Beredar informasi Citibank N.A akan menutup bisnisnya di Indonesia. Kabar ini dinyatakan tidak benar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Tidak benar," kata Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot kepada Bisnis, Jumat (8/4/2022).
Sementara itu Citibank diketahui telah melepas bisnis konsumer di Indonesia yang meliputi retail banking dan kartu kredit. Kendati demikian bank menyatakan akan tetap fokus melayani bisnis institutional banking atau menyalurkan kredit kepada korporasi.
Sebagaimana diketahui, hal itu dilakukan karena Citigroup melepas bisnis konsumer di Asia Tenggara kepada UOB Group. Selain Indonesia, negara yang terdampak adalah Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
UOB Group mengakuisisi bisnis konsumer Citigroup di empat negara Asean senilai S$5 miliar atau setara dengan Rp53,21 triliun. Bisnis ini mencakup portofolio bisnis pinjaman tanpa agunan dan pinjaman beragunan, wealth management dan retail deposit atau tabungan segmen ritel. Citigroup juga akan keluar dari China, India, Australia, Polandia, dan Rusia
Deputy Chairman and CEO UOB Wee Ee Cheong mengatakan, akusisi ini mencakup portofolio bisnis pinjaman tanpa anggunan dan pinjaman beranggunan, wealth management dan retail deposit atau tabungan segmen ritel.
Deputy Chairman dan Chief Executive Officer UOB, Wee Ee Cheong menyampaikan akuisisi ini merupakan kesempatan luar biasa yang datang pada saat yang tepat.
“Setelah akuisisi, maka basis nasabah kami akan meningkat hampir 2 kali lipat menjadi 5,3 juta nasabah. Kami akan menjadi salah satu bank ritel terbesar di kawasan dengan bisnis dan nasabah yang semakin luas,” ujar Cheong dalam konferensi pers virtual pada awal 2022.
Penyelesaian akuisisi di masing-masing negara akan menunggu persetujuan dari regulator negara terkait dan di Singapura. Penyelesaian akuisisi diperkirakan akan berlangsung antara pertengahan 2022 dan awal 2024, tergantung perkembangan dan hasil dari persetujuan regulator.
Citigroup akan membantu UOB dan anak perusahaannya dalam migrasi nasabah dan karyawan dari bisnis konsumer untuk memastikan kelancaran transisi. Seraya menunggu persetujuan regulator, UOB berharap dapat mengintegrasikan kualitas portofolio Citigroup dan menyambut tim mereka, serta menciptakan pertumbuhan nilai bagi nasabah, kolega, serta pemangku kepentingan.