Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan momentum mudik lebaran tahun ini akan mendongkrak empat lini bisnis asuransi umum.
Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwyanto mengatakan, empat lini bisnis asuransi yang berpotensi terpacu di momentum lebaran antara lain, asuransi perjalanan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, dan asuransi kesehatan. Menurutnya, empat lini bisnis tersebut merupakan asuransi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa lebaran dan perjalanan mudik
"Kelonggaran pemerintah mengenai mudik lebaran berpengaruh terhadap mobilitas penduduk yang akan mempengaruhi permintaan asuransi perjalanan maupun kecelakaan diri," ujar Bern kepada Bisnis, Kamis (21/4/2022).
Di samping itu, menurutnya, peningkatan pembelian kendaraan bermotor pada kuartal I/2022 atau menjelang lebaran ini juga akan berdampak pada peningkatan peningkatan premi asuransi kendaraan.
Dia juga menilai premi asuransi kesehatan berpotensi mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas pentingnya kesehatan.
"Selama masa pandemi ini, telah mengajarkan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan menjaga kesehatan dan membuat mereka lebih sadar akan kebutuhan akses kepada layanan medis, dan hal ini dapat memicu meningkatnya premi asuransi kesehatan sebagai proteksi diri sendiri.
Secara keseluruhan, Bern memandang perekonomian yang sudah mulai bangkit dan membaik ini diproyeksikan akan memberikan sinyalemen yang positif terhadap peningkatan premi asuransi dari lini bisnis asuransi perjalanan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, dan asuransi kesehatan.
"Akan meningkat lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Berdasarkan data AAUI pada 2021, premi dicatat dari lini asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp15,68 triliun atau naik 6,5 persen year-on-year (yoy). Premi asuransi aneka yang mencakup di dalamnya asuransi perjalanan juga tercatat tumbuh 33,4 persen yoy, yakni mencapai Rp2,97 triliun.
Sementara itu, premi dicatat asuransi kecelakaan diri dan kesehatan tercatat mengalami penurunan sebesar 8,1 persen. Perolehan premi dari lini bisnis ini mencapai Rp7,32 triliun di 2021.