Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wadirut IFG Buka-Bukaan Rencana Pengelolaan Investasi Dana Pensiun BUMN

Tri Sasongko mengungkapkan bahwa rencana penunjukkan IFG untuk mengelola investasi dana pensiun milik BUMN.
(kiri-kanan) Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG) Beko Setiawan dan Wakil Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko ketika ditemui usai IFG International Conference 2022, Selasa (31/5/2022)/Denis Riantiza M
(kiri-kanan) Sekretaris Perusahaan Indonesia Financial Group (IFG) Beko Setiawan dan Wakil Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko ketika ditemui usai IFG International Conference 2022, Selasa (31/5/2022)/Denis Riantiza M

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko mengungkapkan bahwa rencana penunjukan IFG untuk mengelola investasi dana pensiun milik BUMN bertujuan untuk memitigasi munculnya permasalahan terkait pemenuhan kewajiban pada masa depan.

Hexana mengatakan, Kementerian BUMN memiliki perhatian agar pengelolaan investasi dana pensiun milik perusahaan pelat merah dikelola dengan lebih bertanggungjawab dan lebih profesional sehingga potensi kekurangan atau defisit dana untuk membayar manfaat pensiun peserta dapat dihindari.

"Pengelolaan oleh IFG itu [pengelolaan investasi dana pensiun BUMN] adalah pengelolaan demi mencapai efisiensi dan efektivitas, serta keamanan dari pengelolaan aset investasi, sehingga nantinya dana pensiun tidak punya persoalan dalam memenuhi kewajiban karena pengelolaan investasi aman di tangan orang-orang yang profesional," ujar Hexana ketika ditemui usai acara IFG International Conference 2022, Selasa (31/5/2022).

Menurutnya, penunjukkan IFG oleh Kementerian BUMN salah satunya mungkin karena IFG memiliki anak usaha PT Bahana TCW Investment Management yang merupakan perusahaan manjemen investasi terbesar kedua di Indonesia dan memiliki keahlian dalam mengelola investasi.

Ia juga mengatakan bahwa pengelolaan investasi dana pensiun BUMN kemungkinan tidak hanya diserahkan pada satu perusahaan manajemen investasi (MI), bisa saja melibatkan dua atau tiga MI tergantung pada size dana kelolaan yang ada.

"Niatnya baik, tidak bermaksud memonopoli. Kalau IFG ditunjuk itu kebetulan salah satunya. Mungkin tidak hanya satu MI, bisa dua, bisa tiga tapi harus MI beneran, bukan MI-MIan," kata Hexana.

Hingga saat ini, rencana penunjukkan IFG sebagai pengelola investasi dana pensiun milik BUMN masih dikaji. Hexana berujar Kementerian BUMN membentuk tim dan terdapat konsultan untuk melakukan kajian mendalam terkait perbaikan tata kelola dana pensiun BUMN.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa Kementerian BUMN akan menunjuk IFG untuk mengelola investasi dana pensiun perusahaan BUMN. Penggabungan pengelolaan investasi ini diharapkan dapat mencegah munculnya isu investasi bermasalah pada masa depan.

"Pelan-pelan akan kami gabungkan pengelolaan investasi dana pensiunnya agar secara strategi investasi dan risikonya bisa diseragamkan, serta kepastian pembayaran pensiun pegawai BUMN bisa lebih baik ke depannya," kata pria yang akrab disapa Tiko tersebut, Senin (30/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper