Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Pertumbuhan Kredit Pengangkutan dan Komunikasi Melandai, Ekonom: Ada Keseimbangan Baru

Perbankan dinilai was-was seiring fenomena tech bubble makin santer di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

Bisnis.com, JAKARTA - Perlambatan pertumbuhan kredit investasi ke sektor komunikasi dan pengangkutan disinyalir akibat melandainya pandemi Covid-19. Mobilitas yang kembali normal membuat perusahaan telekomunikasi menahan diri untuk ekspansi. 

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan pada saat terjadi pandemi, penambahan pengguna internet meningkat cukup signifikan. 

Bank menambah jumlah kredit investasi untuk mendorong ekspansi sektor informasi dan komunikasi (Infokom), seperti perluasan jaringan ke daerah luar jawa, hingga ekspansi ke ekosistem pendukung seperti pembangunan pangkalan data. 

Adapun pada tahun ini, dia berpendapat ekspansi infokom mulai melandai setelah kasus pandemi menurun,  dan masyarakat mulai beraktivitas di luar rumah. Hal tersebut terkonfirmasi oleh pertumbuhan sektor infokom selama kuartal ke I/2022 hanya berkisar 7,14 persen lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan sepanjang 2020 yang mencapai 10,6 persen. 

“Ada semacam rebalancing sehingga penyaluran kredit bank tidak terlalu bertumpu pada sektor infokom,” kata Bhima, Kamis (2/6/2022). 

Selain itu, kata Bhima, faktor efisiensi di beberapa perusahaan rintisan juga mempengaruhi optimisme kredit sektor infokom. 

“Wajar bank agak was-was ketika fenomena tech bubble makin santer di berbagai negara, termasuk Indonesia,” kata  Bhima. 

Bhima menuturkan meski pertumbuhan kredit investasi ke sektor komunikasi melandai, prospek sektor komunikasi masih cukup baik.  

Adapun untuk sektor pengangkutan dan transportasi, menurut Bhima, mulai meningkat karena permintaan wisatawan naik. 

“Hanya tantangan dari kenaikan biaya avtur misalnya, mempengaruhi konsolidasi laba dari maskapai penerbangan,” kata Bhima. 

Sebelumnya, Merujuk pada data Uang Beredar yang dikeluarkan Bank Indonesia, tercatat pada April 2022 kredit investasi di sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 10,5 persen year on year/yoy. Meski mengalami pertumbuhan, jika dibandingkan dengan 4 tahun lalu pertumbuhan tersebut terus melandai. 

Mengutip data yang sama, pada April 2021 pertumbuhan kredit investasi ke kedua sektor tersebut tumbuh 11,9 persen yoy, April 2020 tumbuh 12,6 persen yoy dan pada April 2019 kredit investasi tumbuh 17 persen, yang merupakan pertumbuhan kredit investasi tertinggi selama 4 tahun terakhir di sektor pengangkutan dan komunikasi. 

Sementara itu secara nominal pada April 2022 total kredit investasi di sektor pengangkutan dan komunikasi yang telah disalurkan perbankan senilai Rp188,5 triliun, sementara itu pada April 2021 kredit investasi yang tersalurkan sebesar Rp170,6 triliun. 

Untuk April 2020 dan April 2019 masing-masing senilai Rp151,7 triliun dan Rp135,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper