Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mendapatkan penghargaan sebagai Progressive International Market Expansion untuk kategori Innovation of Marketing, Product, and Service.
Hal tersebut tidak lepas dari ekspansi yang dilakukan oleh BSI di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dengan membuka Representative Office Dubai.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras BSI dalam memperluas layanan di pasar internasional, khususnya di wilayah Timur Tengah.
Ekspansi ini merupakan salah salah satu upaya mewujudkan visi BSI masuk dalam jajaran 10 besar bank syariah terbesar di dunia pada 2025 dan Representative Office Dubai merupakan milestone awal.
“Kita tentu berharap bahwa presence BSI secara global akan semakin banyak di sejumlah pusat-pusat keuangan dunia lainnya seperti London, New York, Tokyo, Singapura dan juga Arab Saudi,” kata Hery, seperti siaran resmi yang dikutip, Senin (4/7/2022).
Hery menjelaskan beberapa alasan kawasan Timur Tengah menjadi wilayah yang dipilih oleh BSI dalam rangka ekspansi ke luar negeri. Kawasan ini, kata Hery menawarkan potensi bisnis yang sangat besar dan potensial terutama haji dan umrah, karena Indonesia menjadi penyumbang terbesar jemaah haji di Arab Saudi.
Baca Juga
Sementara dari sisi perdagangan, Indonesia memiliki volume perdagangan yang signifikan dengan kawasan Gulf Cooperation Council (GCC), khususnya dengan dua negara ekonomi terbesar di GCC yakni Arab Saudi dan UAE. Volume perdagangan dengan keduanya mencapai USD6,87 miliar per tahun atau setara Rp96 triliun pada 2020.
Timur Tengah juga salah satu pusat dari global investor. Pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuknya di Nasdaq Dubai. 30 persen investor Global Sukuk tersebut berasal dari kawasan Timur Tengah.
Di samping itu, Timur Tengah saat ini sedang menggalakkan proyek pembangunan dengan visi beyond oil development sehingga semakin banyak negara-negara di Timur Tengah khususnya GCC yang mulai melakukan diversifikasi bisnisnya.
Dari sebelumnya pembangunannya berasal dari oil-based-revenue dengan non-oil based revenue khususnya dari aspek jasa (service based economy) dan karenanya akan semakin ramah investor.
"UAE adalah pusat keuangan Islam. Kawasan Timur Tengah semakin strategis terutama terkait perdagangan bilateral dengan Indonesia yang volumenya yang sangat signifikan, misalnya letter of credit dan trade finance dengan negara kawasan GCC," ujar Heri.