Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bank Muamalat Incar 52.000 Pendaftar Haji Tahun Ini

Jika Bank Muamalat Indonesia berhasil merangkul 52.000 pendaftar haji, maka pangsa pasar haji bank syariah tertua di Indonesia ini diperkirakan meningkat dari 33 persen pada Juni 2022 menjadi 35 persen untuk jemaah reguler.
Leo Dwi Jatmiko
Leo Dwi Jatmiko - Bisnis.com 11 Juli 2022  |  13:52 WIB
Bank Muamalat Incar 52.000 Pendaftar Haji Tahun Ini
Karyawan melayani nasabah melakukan pembukaan rekening melalui smart account opening di Kantor Pusat Bank Muamalat, Jakarta, Senin (7/9/2020). - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. menargetkan dapat merangkul 52.000 calon jemaah haji hingga akhir 2022. Adapun pada tahun ini Indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 100.051 orang. Jumlah tersebut berpotensi bertambah pada tahun depan.

Jika Bank Muamalat Indonesia berhasil merangkul 52.000 pendaftar haji, maka pangsa pasar haji bank syariah tertua di Indonesia ini diperkirakan meningkat dari 33 persen pada Juni 2022 menjadi 35 persen untuk jemaah reguler. Sementara itu untuk haji khusus meningkat dari 50 persen menjadi 57 persen.

Retail Banking Director Bank Muamalat Purnomo B. Soetadi mengatakan mayoritas dari 52.000 pendaftar haji yang dibidik perseroan, adalah nasabah haji reguler.

Dalam mengejar target tersebut, Purnomo menuturkan terdapat sejumlah tantangan, salah satunya adalah inflasi dan kondisi perekonomian di Tanah Air.

Inflasi berpotensi mengubah skala prioritas masyarakat yang pada awalnya dengan dana yang dimiliki difokuskan untuk haji, dialihkan untuk kebutuhan lain.

“Semoga ekonomi masih terjaga hingga akhir tahun sehingga pendaftaran haji masih menjadi prioritas utama bagi masyarakat,” kata Purnomo di Jakarta, Senin (11/7/2022).

Purnomo optimistis target tersebut dapat tercapai. Selain karena antusiasme masyarakat yang sedang tinggi karena pandemi Covid-19 melandai, juga karena digitalisasi yang sedang dipacu perusahaan.

Layanan digital memudahkan nasabah untuk mendaftar, membayar dan melunasi biaya haji tanpa harus datang ke kantor cabang.

Sementara itu Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan digitalisasi tidak hanya memudahkan nasabah dalam bertransaksi, tapi juga membuat perseroan semakin efisien dalam menjangkau nasabah.

Aplikasi digital membuat industri syariah berkembang pesat dan menjadi lebih dekat dengan masyarakat tanpa harus membangun banyak kantor cabang.

“Dengan adanya digital ini maka kami berada di level yang sama dengan konvensional, sehingga kami berinvestasi yang banyak di digital ini,” kata Permana.

Permana mengakui bahwa level dari edukasi nasabah haji mengenai layanan digital masih rendah. Untuk mengoptimalkan edukasi ke para nasabah jemaah haji, perusahaan bekerja sama dengan kelompok bimbingan haji.

“Seluruh forum komunikasi kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) kami edukasi sehingga mereka dapat mencatat jemaah yang mendaftar dengan mobile banking,” kata Permana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank muamalat bank syariah jemaah haji perbankan
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top