Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Backlog, BTN (BBTN) Dorong Implementasi Sekuritisasi Aset di Indonesia

Bank BTN telah 13 kali menerbitkan sekuritisasi aset KPR sebagai alternatif sumber pendanaan pembiayaan rumah rakyat sejak 2009 dengan nilai total yang telah diterbitkan sebesar Rp12,2 triliun.
Karyawati PT Bank Tabungan Negara memberikan penjelasan mengenai produk perbankan kepada nasabah di Jakarta, Senin (8/1/2022). /Bisnis-Dedi Gunawan
Karyawati PT Bank Tabungan Negara memberikan penjelasan mengenai produk perbankan kepada nasabah di Jakarta, Senin (8/1/2022). /Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis,com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) terus mendorong sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah (KPR) untuk menekan backlog perumahan di Indonesia.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menilai sejauh ini peran pemerintah sudah cukup baik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), seperti dengan memberikan subsidi bagi MBR yang nilainya hingga saat ini telah mencapai Rp85,7 triliun.

Akan tetapi, Haru memandang masih dibutuhkan insentif bagi bank secara umum agar lebih maksimal dalam menyalurkan pembiayaan perumahan, termasuk pendanaan. Menurutnya, kebijakan terkait sekuritisasi aset harus memberikan keuntungan dan insentif yang baik bagi bank.

“Misalnya, relaksasi atas pengenaan pajak, kebijakan agar perbankan dapat lebih berminat di dalam melakukan sekuritisasi baik sebagai penerbit maupun sebagai investor serta kemungkinan perluasan segmen KPR yang dapat dijadikan sebagai underlying,” kata Haru dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (11/7/2022).

Dengan demikian, Haru menyampaikan pembangunan dan kepemilikan rumah akan semakin baik dan diharapkan jumlah backlog akan terus berkurang secara signifikan. 

Haru menyampaikan Bank BTN sebagai mortgage bank di Indonesia telah 13 kali menerbitkan sekuritisasi KPR sebagai alternatif sumber pendanaan pembiayaan rumah rakyat sejak 2009 dengan nilai total yang telah diterbitkan sebesar Rp12,2 triliun. Adapun, di tahun ini sekuritas KPR juga direncanakan akan diterbitkan kembali. 

“Langkah BTN ini dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam mendorong sekuritisasi aset KPR untuk menekan backlog perumahan di Tanah Air yang saat ini telah mencapai 12,75 juta per tahun, sesuai data Susenas [Survei Sosial Ekonomi Nasional] pada 2020,” 

Heru menambahkan sebagai pemain utama dalam pembiayaan perumahan, emiten bersandi saham BBTN ini terus berupaya memacu pembiayaan perumahan atau KPR. 

Di samping itu, sejumlah langkah dan strategi telah ditempuh BTN untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan perumahan, mulai dari menggelar berbagai program promosi dan pameran di berbagai daerah, inovasi digital, hingga menjalin kerja sama dengan pengembang atau developer.  

Hingga saat ini, BTN telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 5.000 pengembang dari berbagai segmen, mulai dari kecil hingga besar,” ujarnya. 

Tak hanya itu, pengembang menengah dan kecil terus didorong oleh BTN untuk meningkatkan kapasitasnya hingga bisa menjadi pemain yang besar. Dengan demikian, Haru berharap ketersediaan perumahan akan semakin meningkat.  

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Road to G20-Securitization Summit 2022, Rabu (6/7/2022), mengatakan masyarakat akan semakin sulit memiliki rumah di tengah tren kenaikan suku bunga acuan yang di beberapa negara mulai mengalami kenaikan inflasi yang pada akhirnya dapat berdampak pada tingginya suku bunga di sektor perumahan. 

Tercatat, Bank BTN berhasil menyalurkan pembiayaan perumahan sebanyak 144.370 unit pada 2020. Sedangkan pada 2021jumlah pembiayaan perumahan yang disalurkan meningkat menjadi 162.529 unit. Sementara itu, di tahun ini, Bank BTN menargetkan mampu menyalurkan pembiayaan perumahan sekitar 200.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper