Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Rupiah Digital, IPO MORA Hingga 'Buka-Bukaan' KKKS Migas

Bank Indonesia, sebagai bank sentral di Indonesia, juga tidak ketinggalan dalam riset dan kajian tentang CBDC. Bank Indonesia berencana menerbitkan white paper pengembangan Digital Rupiah alias uang digital Bank Indonesia pada akhir 2022.
Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran uang kripto atau cryptocurrency sempat membuat geger sistem keuangan global. Di tengah serbuan uang kripto, kalangan bank sentral di seluruh dunia pun membuat riset dan melirik kemungkinan meluncurkan uang digital atau central bank digital currency sendiri.

Bank Indonesia, sebagai bank sentral di Indonesia, juga tidak ketinggalan dalam riset dan kajian tentang CBDC. Bank Indonesia berencana menerbitkan white paper pengembangan Digital Rupiah alias uang digital Bank Indonesia pada akhir 2022.

White paper adalah dokumen yang berisi penjelasan tentang sebuah masalah yang diselesaikan dalam suatu proyek, solusi dari masalah tersebut, serta penjelasan atas detail proyek, pembuatan, dan interaksinya dengan pengguna.

Ulasan tentang Bank Indonesia yang menjajaki desain dan kemungkinan menerbitkan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau rupiah digital, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Rabu (13/7/2022):

 

1. Menilik Lebih Dekat Kesiapan Proses Pembangunan IKN Pada Agustus

Pada Juli 2024, pemerintah menargetkan pemindahan tahap awal Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Alhasil, pemerintah hanya memiliki waktu 24 bulan dalam proses penyiapan untuk pemindahan tahap awal IKN ini.

Untuk mengejar waktu tersebut, pemerintah telah memulai proses lelang sejumlah proyek pembangunan IKN. Berdasarkan penelusuran Bisnis pada Selasa (12/7/2022) dalam laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) milik Kementerian PUPR, terdapat tiga proses tender pengerjaan konstruksi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yakni pertama, lelang pembangunan gedung sekretariat presiden, dan bangunan pendukung.

Kedua, trase jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang Kementerian PUPR melakukan tender pada proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang. Waktu pembuatan tender pada 9 Juni 2022 lalu.

Ketiga, pembangunan jalan kerja/logistik IKN (KIPP), paket pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4.

Proyek pembangunan IKN ini tak hanya melibatkan perusahaan pelat merah saja atau BUMN tetapi juga melibatkan perusahaan swasta. Adapun, proyek pembangunan yang menjadi prioritas dalam waktu dekat ini adalah Istana Presiden, Istana Wakil Presiden, empat gedung kementerian koordinator, DPR, dan Mahkamah Konstitusi.

 

2. Rupiah Digital, Menanti Kehadiran Central Bank Digital Currency

Perkembangan aset kripto yang sangat cepat semasa pandemi Covid-19 mendorong bank sentral, termasuk Bank Indonesia, menjajaki desain dan kemungkinan menerbitkan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau rupiah digital.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 sangat mempercepat adaptasi digital dalam berbagai aspek, termasuk pertumbuhan aset kripto dalam aktivitas keuangan. Namun, kondisi itu bak pedang bermata dua.

Tidak bisa dimungkiri bahwa aset kripto menjadi salah satu revolusi dalam jagat investasi dan keuangan. Daya tariknya yang tinggi, termasuk ringkasnya penggunaan, membuat jumlah investor kripto melampau jumlah investor saham.

Beberapa tahun terakhir, popularitas kripto sebagai salah satu instrumen investasi sangatlah tinggi. Antusiasime anak muda yang masuk untuk membeli aset kripto sangat besar, terbukti dari jumlah investor kripto yang melampaui jumlah investor di pasar modal, reksa dana, dan surat berharga negara (SBN).

 

3. 'Buka-Bukaan' KKKS Menangkap Peluang Emas di Hulu Migas

Meningkatnya harga minyak dan gas bumi akibat situasi geopolitik Rusia-Ukraina semestinya menjadi peluang emas bagi industri hulu migas di Tanah Air untuk meningkatkan kinerjanya.

Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, peningkatan produksi dan produksi siap jual (lifting) migas dapat mendongkrak pendapatan negara.

Sayangnya, torehan investasi kegiatan hulu migas nasional hingga Semester I/2022 baru mencapai US$4,8 miliar atau setara Rp71,93 triliun, dengan kurs Rp14.986 per dolar AS. Capaian itu relatif kecil di tengah momentum harga minyak mentah dunia yang masih tertahan tinggi hingga pertengahan tahun ini.

Untuk mencari jalan tengah agar peluang emas tidak lepas begitu saja sekaligus memacu kembali kegiatan hulu migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk kesekian kalinya  memanggil para bos KKKS yang beroperasi di dalam negeri.

 

4. Menerka Strategi Bisnis & Prospek Saham IPO Moratelindo (MORA)

Perusahaan penyedia jasa internet dan pusat data PT Mora Telematika Indonesia Tbk. atau Moratelindo menjadi salah satu calon emiten yang siap melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO. 

Dengan harapan, prospek saham IPO Moratelindo positif disokong oleh rencana strategis perseroan. Salah satunya adalah dengan memperbesar pusat data atau data center.

Secara rinci, investasi calon emiten dengan kode saham MORA ke depan akan difokuskan untuk memperluas akses fiber to the home dan building, ducting, dan memperbesar kapasitas pusat data atau data center milik perseroan.

Adapun, MORA berencana melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 2,61 miliar atau 11 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dana IPO yang dimaksud diperkirakan mencapai Rp1,03 triliun.

 

5. Strategi Koperasi Rintis Pabrik Minyak Makan Alternatif

Beberapa waktu lalu muncul ide meningkatkan peran petani sawit dalam rantai pasok minyak goreng dengan ikut membangun pabrik pengolahan kelapa sawit sehingga tak lagi melulu berkutat di sektor hulu.

Ide tersebut terus dikembangkan hingga para petani diarahkan untuk bisa membangun dan mengoperasikan pabrik minyak sawit mentah (CPO) yang tidak membutuhkan investasi besar dan teknologi tinggi sekaligus ikut menghasilkan minyak goreng alternatif di luar Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kementerian Koperasi dan UKM lantas mengidentifikasi sejumlah koperasi yang diperhitungkan dapat memproduksi minyak goreng sendiri sebagai alternatif penyediaan komoditas tersebut di tengah masyarakat. “Namun standarnya yang harus dikecualikan,” tutur Menkop dan UKM Teten Masduki.

Pilihannya adalah mengembangkan produksi dan pengolahan minyak sawit merah (Red Palm Oil/RPO) sehingga menciptakan nilai tambah yang tinggi bagi petani melalui skema korporatisasi pangan berbasis koperasi.

Pengolahan minyak sawit merah dapat menggunakan teknologi tepat guna sehingga bisa dikembangkan dan dikelola berbasis komunitas dengan skala investasi yang terjangkau serta mampu didesentralisasi ke berbagai wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper